Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rayhan Dudayev
peneliti

Peneliti Indonesian Center for Environmental Law (ICEL)

Pengelolaan Wisata Berbasis Masyarakat di Pulau Pari

Kompas.com - 11/05/2018, 08:12 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SETELAH melakukan perjuangan selama kurang lebih satu tahun, masyarakat Pulau Pari mendapatkan berita baik terkait laporan akhir hasil pemeriksaan (LAHP) Ombudsman yang menyatakan ada tindak malaadmintrasi oleh Kepala Badan Pertanahan Jakarta Utara dalam penerbitan hak milik (SHM) dan sertifikat hak guna bangunan (SHGB) atas nama PT Bumi Pari Asri.

Dengan adanya temuan malaadministrasi ini, Ombudsman mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk mengembalikan fungsi Pulau Pari sebagai tempat tinggal penduduk dan nelayan.

Selain laporan Ombudsman tersebut, praktik pengelolaan wisata oleh masyarakat di Pulau Pari dapat menjadi alasan utama kenapa masyarakat perlu terus tinggal dan mengelola wisata.

Praktik yang bernama pengelolaan wisata berbasis masyarakat patut menjadi pembelajaran penting di tengah praktik pembangunan yang menimbulkan ketimpangan sosial dan degradasi lingkungan hidup.

Pengelolaan Wisata Pesisir

Dalam kegiatan pariwisata di Pulau Pari, masyarakat menyediakan jasa dan fasilitas wisata seperti kapal, akomodasi, makanan, dan alat snorkeling, berbasiskan swadaya swakelola. Sebagian besar fasilitas tersebut disediakan oleh masyarakat secara langsung sehingga keuntungan dapat dirasakan masyarakat.

Menariknya, semangat warga di Pulau Pari dalam pengelolaan wisata yaitu pemerataan ekonomi bukan keuntungan individual semata. Hal tersebut tercermin dari prinsip wisata yang harus menghilangkan angka pengangguran di Pulau Pari.

Misalnya, apabila ada warga yang tidak mempunyai pekerjaan, walaupun satu pekerjaan dapat dikerjakan satu orang, tetapi ada warga yang menganggur, maka pekerjaan akan diberikan kepada orang yang menganggur tersebut.

Warga Pulau Pari, Kepulauan Seribu, menangis terharu mengetahui adanya tindak malaadministrasi yang ditemukan Ombudsman dalam penerbitan sertifikat di Pulau Pari. Mereka menangis di depan kantor Ombudsman RI, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (9/4/2018).KOMPAS.com/NURSITA SARI Warga Pulau Pari, Kepulauan Seribu, menangis terharu mengetahui adanya tindak malaadministrasi yang ditemukan Ombudsman dalam penerbitan sertifikat di Pulau Pari. Mereka menangis di depan kantor Ombudsman RI, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (9/4/2018).
Selanjutnya, praktik pengelolaan wisata tidak berhenti pada pengadaan 'struktur keras' seperti fasilitas wisata, tetapi struktur lunak seperti pengelolaan lingkungan hidup, terutama di laut dilakukan untuk keberlanjutan ekosistem di Pulau Pari yang juga berdampak pada kegiatan wisata.

Pengelolaan lingkungan hidup yang dilakukan di antaranya seperti penanaman Mangrove dan terumbu karang. Masyarakat juga peduli untuk mencegah kerusakan dengan cara melarang membuang jangkar sembarangan dan buang sampah sembarangan karena warga sudah mulai peduli dengan hal-hal tersebut dengan lingkungan hidup.

Pantai Perawan, Destinasi Unggulan Pulau Pari

Salah satu destinasi unggulan di Pulau Pari yaitu Pantai Perawan. Pantai Perawan dapat dideskripsikan sebagai pantai berpasir putih, terdapat pulau-pulau kecil di dalamnya, dan yang terpenting, pantai tersebut sangat bersih, bahkan hampir tidak ada sampah sekecil apa pun.

Kombinasi keindahan fisik pantai perawan dan pengelolaan masyarakat terhadap pantai ini membuat tempat ini ramai digandrungi wisatawan. Adapun, pengelolaan masyarakat di pantai tersebut, berupa kegiatan bersih pantai secara rutin dan pembangunan fasilitas umum baru seperti saung, ayunan di laut, dan lain-lain.

Sebelumnya, pantai pasir perawan hanya merupakan pantai yang berisikan alang-alang sampai kemudian masyarakat mengelolanya hingga menjadi tempat wisata yang unik.

Untuk itu, supaya pengelolaan pantai perawan berkelanjutan, masyarakat membuat suatu sistem. Sistem tersebut berupa pembentukan kelompok untuk mengelola uang biaya sukarela masuk pantai perawan dan pengelolaan wisata.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com