Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Tradisi Unik Jelang Ramadhan

Kompas.com - 12/05/2018, 13:32 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Dalam hitungan hari, warga Muslim di Indonesia akan menyambut datangnya bulan Ramadhan.

Biasanya, di sejumlah daerah ada tradisi turun-temurun yang dilakukan menjelang bulan puasa.

Meski dilakukan dengan cara yang berbeda-beda, tujuannya sama: ungkapan rasa syukur atas datangnya bulan penuh berkah, Ramadhan.

Ini sejumlah tradisi unik menyambut Ramadhan yang ada di sejumlah daerah di Indonesia:

1. Tradisi Dandangan di Kudus

Menurut sejarah, "dandangan" diambil dari suara bedug Masjid Kudus yang berbunyi "dang, dang, dang" saat ditabuh untuk menandai awal Ramadhan.

Tradisi Dandangan telah mengakar kuat bagi masyarakat Kudus. Awalnya, Dandangan adalah tradisi berkumpulnya para santri di depan Masjid Menara Kudus setiap menjelang Ramadhan. Mereka menunggu pengumuman Syeikh Jafar Shodiq tentang penentuan awal puasa.

Seiring berjalannya waktu, tradisi Dandangan juga dimanfaatkan para pedagang untuk berjualan di sekitar masjid. Akhirnya, Dandangan dikenal masyarakat sebagai pasar malam yang ada jelang Ramadhan.

Kirab Dandangan dilakukan dengan mengitari alun-alun kota sejauh 1 kilometer dengan berjalan kaki. Ketika sampai di depan pendopo kabupaten, mereka melakukan atraksi di depan bupati Kudus beserta jajarannya.

Kisah selengkapnya soal tradisi dandangan:
Tradisi Warga Kudus Menyambut Ramadhan

2. Pembagian kue apem di Surabaya

Di Surabaya, kue apem dibagikan kepada tetangga dan kerabat bersama makanan dan kue lainnya. Banyaknya kue apem yang dibagikan berdasarkan angka pada tahun hijriah.

Istilah apem berasal dari kata bahasa Arab, afwun, yang berarti maaf. Pembagian kue apem menjadi simbol permohonan maaf sesama manusia saat memasuki Ramadhan.

Sebelum dibagikan, kue apem itu disusun seperti gunungan di halaman Masjid Al-Akbar, Surabaya.

Baca juga:
Pembagian Kue Apem Jadi Tradisi Sambut Ramadhan di Surabaya 

3. Tradisi Megengan di Demak

Masyarakat di pesisir Pantai Utara ini menyambut Ramadhan dengan tradisi Megengan.

Istilah "Megengan" dalam bahasa Jawa bermakna menahan. Artinya, umat Islam diingatkan untuk menahan hawa nafsu.

Tradisi Megengan dimeriahkan dengan menampilkan acara kesenian rakyat, serta aneka kuliner tradisional. Kuliner tersebut disajikan di sepanjang Simpang Enam hingga kawasan Pecinan Demak.

Berikut kisah lebih jauh soal tradisi Megengan:
Sambut Ramadhan, Warga Demak Gelar Tradisi "Megengan" 

4. Resik Lawon di Banyuwangi

Warga Banyuwangi mempunyai tradisi unik jelang Ramadhan yaitu mencuci dan mengganti kain kafan penutup petilasan Ki Buyut Cungking.

Kain kafan ini memiliki panjang mencapai 110,75 meter.

Buyut Cungking dipercaya sebagai orang sakti dan penasehat Prabu Tawangalun pada masa kerajaan Blambangan yang merupakan cikal bakal Kabupaten Banyuwangi.

Ritual tersebut digelar antara tanggal 10-15 Ruwah dalam kalender Jawa pada Kamis atau Minggu.

Ritual Resik Lawon diawali dengan melepas kain putih yang menutup cangkup makam.

Kemudian, kain-kain tersebut dibawa ke Dam Krambatan Banyu Gulung untuk dicuci. Semua prosesi dalam ritual ini dilakukan oleh laki-laki.

Baca kisah soal Resik Lawon:
Resik Lawon, Tradisi Cuci Kain Putih Jelang Ramadhan di Banyuwangi 

5. Tradisi Bajong Banyu di Magelang

Bajong Banyu adalah tradisi yang digelar rutin setiap tahun yang diikuti oleh warga Dawung, mulai anak-anak sampai orang tua.

Tradisi ini bermakna membersihkan diri sebelum menjalankan ibadah puasa.

Warga berkumpul di lapangan desa sejak pagi hingga sore hari. Kemudian, mereka berjalan kaki menuju sumber air yang berjarak sekitar 500 meter dari lapangan dusun.

Selanjutnya, dilakukan prosesi pengambilan air dari sumber air Tuk Dawung oleh puluhan warga serta tokoh dan perangkat desa setempat.

Tuk Dawung merupakan sumber mata air yang telah ‘menghidupi’ seluruh warga Dawung dan sekitarnya.

Sebagai sumber pengairan lahan pertanian, air minum, membersihkan diri, dan kebutuhan lainnya.

Air yang sudah dimasukkan ke dalam kendi dibawa kembali menuju lapangan dusun, kemudian disatukan dalam kendi besar yang secara simbolis diberi doa oleh sesepuh Dusun Dawung.

Perang air diawali dengan warga saling melempar plastik yang berisi air. Mereka membaur menjadi satu. Semua bersuka cita.

Baca juga:
Bajong Banyu, Tradisi Perang Air Sambut Ramadhan di Magelang 

6. Tradisi Malamang dan Marandang di Padang

Tradisi Malamang dan Marandang biasanya dilakukan warga Padang, Sumatera Barat, untuk menyambut Ramadhan.

Malamang adalah membuat penganan lemang. Tradisi ini memasak penganan yang terbuat dari beras ketan itu biasanya dilakukan sepekan hingga sehari menjelang hari-hari besar dan bulan puasa.

Sementara, Marandang adalah memasak rendang. Hal ini dilakukan karena menganggap Ramadhan adalah bulan baik. Oleh karena itu, sebagai wujud rasa syukur, disajikan menu istimewa untuk sahur.

Bahkan, tak jarang, mereka yang berada di perantauan meminta dikirimkan rendang dari kampung halaman sebagai sajian perdana menjalani santap sahur di bulan Ramadhan.

Ingin tahu lebih jauh soal dua tradisi ini, baca juga:
Unik, Tradisi Malamang untuk Sambut Ramadhan 
Marandang, Tradisi Unik Sambut Ramadhan

Kompas TV Remaja masjid di Ambon Maluku, memiliki tradisi tahunan setiap menjelang bulan Ramadhan, yakni dengan membersihkan masjid.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com