Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detail "Travel Advice" Australia Terkait Terorisme di Indonesia

Kompas.com - 13/05/2018, 22:24 WIB
Silvita Agmasari,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Australia lewat Department of Foreign Affairs and Trade memperbarui travel advice bagi warga negaranya yang berada di Indonesia.

Pembaruan ini terkait dengan peristiwa bom di Surabaya, Minggu (13/5/2018).

"Pada 13 Mei 2018 ada serangan bom di tiga gereja di Surabaya yang menyebabkan banyak kematian dan cedera. Warga Australia diingatkan akan resiko yang semakin meningkat dari serangan lebih lanjut menjelang dan selama Ramadhan (pertengahan Mei hingga pertengahan Juni 2018). Tingkatan saran kami tidak berubah. Waspada dengan berbagai peringatan di daerah Indonesia, termasuk Bali. Tingkatan saran yang lebih tinggi berlaku di beberapa bagian negara," begitu kutipan situs resmi pemerintah Australia, Department of Foreign Affairs and Trade.

Di halaman situs tersebut, pemerintah Australia dengan jelas menuliskan detail mengenai gambaran terorisme di Indonesia.

Baca juga: Peristiwa Bom Surabaya, Inggris, AS, dan Australia Rilis Travel Advice

Bali, Surabaya, Jakarta, dan Lombok merupakan daerah yang ditekankan oleh pemerintah Australia kepada warganya sebagai daerah dengan ancaman tinggi teroris.

"Tingkat ancaman teroris di Indonesia masih tinggi. Serangan dapat terjadi di mana saja, kapan saja, termasuk di lokasi yang sering dikunjungi oleh orang barat," sembari dituliskan contoh Bom Sarinah pada 2016.

Wisatawan saat mengunjungi pasar tradisional di Pasar Ubud, Gianyar, Bali beberapa waktu lalu.KOMPAS/HERU SRI KUMORO Wisatawan saat mengunjungi pasar tradisional di Pasar Ubud, Gianyar, Bali beberapa waktu lalu.

Pemerintah Australia juga meminta warga negaranya yang berada di Indonesia untuk waspada saat memasuki periode liburan, terutama libur hari raya keagamaan.

Seperti Hari Natal, Paskah, Nyepi, Ramadhan, Tahun Baru, dan Peringatan Kemerdekaan.

"Waspada di tempat-tempat ibadah, terutama di pertemuan selama periode keagamaan penting. Ini telah ditargetkan, terutama di tempat-tempat seperti Poso, Surabaya dan Solo. Mereka bisa diserang lagi," tulis situs Australia.

Selain tempat ibadah, hampir semua tempat umum seperti bar, restoran, hotel, bank, hub transportasi, gedung perkantoran, kompleks perumahan ekspatriat, dan pusat rekreasi disebut oleh pemerintah Australia patut diwaspadai warganya.

Pemerintah Australia juga menuliskan rentetan kejadian teroris di Tanah Air dengan lengkap di situs tersebut.

"Jika terjadi serangan, tinggalkan kawasan tersebut secepatnya jika aman dilakukan, ikuti instruksi keamanan lokal, jangan berada di satu kawasan atau kelompok jika dievakuasi ada ancaman keamanan (seperti bom).

Wisatawan asing berada di Pura Lempuyang, Karangasem, Bali, Kamis (7/12/2017). Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan pemerintah memangkas target kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun ini dari 15 juta menjadi 14 juta wisatawan akibat erupsi Gunung Agung di Bali.ANTARA FOTO/HAFIDZ MUBARAK A Wisatawan asing berada di Pura Lempuyang, Karangasem, Bali, Kamis (7/12/2017). Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan pemerintah memangkas target kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun ini dari 15 juta menjadi 14 juta wisatawan akibat erupsi Gunung Agung di Bali.

Travel advice atau saran bepergian adalah rilisan resmi pemerintah pusat kepada warga negaranya yang sedang atau ingin bepergian ke suatu negara. Travel advice lebih berupa saran mengenai keamanan daerah, nomor penting untuk dihubungi, dan peristiwa terbaru.

Seluruh daerah di Indonesia diberi level kuning atau waspada tingkat tinggi oleh pemerintah Australia.

Kecuali daerah Sulawesi Tengah, Papua, dan Papua Barat. Pemerintah Australia meminta warganya untuk mempertimbangkan kembali pergi ke sana.

Daerah tambang seperti Freeport dituliskan sebagai contoh daerah berisiko.

Australia menjadi negara penyumbang wisatawan dengan jumlah masif ke Indonesia. Tahun 2017 ada 1,2 juta wisatawan Australia berkunjung ke Indonesia.

Australia juga menjadi satu dari lima negara besar target Kementrian Pariwisata Indonesia selain China, Eropa, Singapura, dan India. Target lima negara ini berdasarkan kriteria 3S (size, sustainability, dan spending).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com