Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Tim Wissemu Ke Puncak Everest Diperkirakan Tujuh Hari

Kompas.com - 14/05/2018, 18:31 WIB
Agie Permadi,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Tim The Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition Mahitala-Unpar (WISSEMU) semakin dekat dengan misi untuk mencapai Puncak Gunung Everest.

Seteleh menunggu cuaca pendakian terbaik sambil beristirahat dari rangkaian proses aklimatisasi panjang - aktivitas adaptasi tubuh pada ketinggian tertentu - di Desa Zhaxizongxiang yang ada pada ketinggian 4.150 meter di atas permukaan laut (mdpl), Tibet.

Akhirnya dua pendaki Tim WISSEMU, Fransiska Dimitri Inkiriwang (Deedee) dan Mathilda Dwi Lestari (Hilda), siap untuk berangkat menuju puncak Gunung Everest.

Diperkirakan perjalanan menuju puncak akan memakan waktu sekitar tujuh hari.

Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, perjalanan menuju Puncak Everest ini dilakukan dari Desa Zhaxizongxiang (4.150 mdpl). Jalur yang dilalui akan sama dengan jalur proses aklimatisasi.

Yaitu Intermediate Camp (IR) di ketinggian 5800 mdpl, Advanced Base Camp (ABC) di 6400 mdpl, North Col (7020 mdpl), Camp 1 (7.050 mdpl).

Setelah itu rute-rute baru menanti. Proses aklimatisasi terakhir hanya sampai ketinggian 7.400 mdpl alias separuh jalan menuju Camp 2 yaitu melalui Camp 2 (7800 mdpl), Camp 3 (8300 mdpl) dan yang terakhir Puncak Everest (8848 mdpl).

Estimasi kedua pendaki akan berada di puncak Everest paling cepat pada Kamis, 17 Mei 2018. Namun mungkin juga berubah, bergantung pada cuaca yang akan dilalui nanti.

Tim The Women of Indonesia?s Seven Summits Expedition Mahitala-Unpar (WISSEMU) telah sampai di Everest Base Camp (EBC), Tibet, Kamis (19/4/2018).Dok. Wissemu Tim The Women of Indonesia?s Seven Summits Expedition Mahitala-Unpar (WISSEMU) telah sampai di Everest Base Camp (EBC), Tibet, Kamis (19/4/2018).

Selama tiga hari empat malam di Desa Zhaxizongxiang (4.150 mdpl), Deedee dan Hilda akhirnya bertemu dengan Tim Support WISSEMU yang berangkat dari Bandung pada tanggal 28 Maret 2018 yang beranggotakan empat anggota Mahitala.

Tim support ini tidak hanya memberikan suplai logistik dan makanan tapi juga memberi dukungan moral dan mental untuk kedua pendaki sebelum Summit Push.

Nantinya tim Support WISSEMU akan menetap di Nepal untuk memonitor pergerakan dan mempemudah pelaporan ke Bandung.

“Setengah perjalanan menuju summit sudah sempat kami lewati saat aklimatisasi kemarin, setengah lagi masih misteri, semua sekarang bergantung pada Tuhan. Kami akan berusaha sekuat tenaga, mohon doa, semoga Tuhan bersama kita, Indonesia.”kata Fransiska Dimitri dalam keterangan tertulisnya, Minggu (13/5/2018).

Deedee dan Hilda sebelumnya dilepas dari Bandara Soekarno Hatta pada Kamis, 29 Maret 2018.

Dua orang mahasiswi yang masih terdaftar aktif di Universitas Katolik Parahyangan, Bandung ini sebelumnya telah mengibarkan Bendera Merah Putih di enam puncak gunung tertinggi di enam lempeng benua lain.

Mereka mencatatkan diri sebagai tim perempuan Iandonesia pertama yang berhasil mencapai puncak Puncak Gunung Denali (6.190 mdpl), Alaska dan Puncak Gunung Vinson Massif, Antartika (4.190 mdpl).

Pendakian menuju Puncak Gunung Everest akan menggenapi rangakaian ekspedisi Seven Summits yang telah dimulai sejak tahun 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com