Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Kisah Pendaki Alami Hipotermia Setelah Ditinggal Temannya Mengejar Puncak

Kompas.com - 16/05/2018, 09:29 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kisah yang dibagikan seorang pendaki, Alim Alwi Yusuf, pada Senin (14/5/2019), viral di media sosial Facebook dan Instagram, selama dua hari terakhir.

Dalam postingannya, Alwi mengunggah beberapa foto dan sebuah video yang menunjukkan penyelamatan yang dilakukan terhadap seorang pendaki perempuan di Gunung Bawakaraeng, Gowa, Sulawesi Selatan. 

Kejadian itu terjadi pada Minggu (13/5/2018).

Baca juga: 160 Pendaki di Pasar Bubrah Gunung Merapi Selamat, Tak Ada yang Tewas

Awalnya, Kompas.com menemukan postingan di Instagram "Pendaki Jadul", @pendakilawas, Selasa (15/5/2018).

Setelah ditelusuri, ternyata, postingan itu berasal dari akun Facebook Alwi. Hingga Rabu (16/5/2018) pagi, sudah disebar sebanyak lebih dari 4.000 kali oleh para netizen.

"Kasian. Di tinggalkan oleh teman teman pendakiannya. Perempuan ini kena Hipotermia di Pos 8 waktu kami balik dari puncak.

Dan katanya mereka baru mau naik ke puncak dan Perdana ke Bawakaraeng.
Dan kami berinisiatif menolongnya karena mereka bertiga perempuan dan karena kami manusia.

Jumlah teman mereka 22 orang namun si laki laki katanya meninggalkan mereka dan ingin sekali sampai di puncak.

Kami pun memberi kehangatan sementara dengan membuatkan teh panas dan memberi makan biskuit, karena kata teman perempuannya dia belum makan sama sekali.
Tak lama tak ada perubahan dan wajah semakin pucat, kami dari teman pendaki yg melintas membuatkan tandu.

Kami menandu perempuan ini dari POS 8 sampai ke POS 7 dengan jalur yang ekstrim karena cuaca sangat buruk dan hujan tak berhenti, sembari menunggu datangnya tim dari Basarnas.
Perempuan ini kritis.

Perempuan ini entahlah namanya siapa
Dan dia berasal dari Kab. Gowa makassar

- Jangan mengejar sebuah puncak jika kebersamaanmu saja tak ada, dan apalah arti sebuah puncak jika di dalamnya hanya Ego yang ada !
Kekompakan dan kebersamaan team yang terpenting dan Puncak tak akan kemana !".

Demikian kisah yang dituliskan Alwi.

Saat dihubungi Kompas.com, Alwi membenarkan kisah itu. Ia terlibat dalam proses menolong pendaki tersebut.

Baca juga: Petugas TNGGP Amankan Belasan Pendaki Ilegal Gunung Gede Pangrango

Alwi menceritakan, saat turun dari puncak, Alwi dan ketiga temannya dimintai tolong oleh salah satu teman pendaki perempuan itu.

Menurut Alwi, perempuan tersebut mengalami hipotermia.

“'Teman saya kak, membeku' kata temannya. Dia minta tolong pada kami berempat. Kami periksa. Wah ternyata kena hipo (hipotermia). Kaki dan muka sudah pucat,” ujar Alwi, Selasa (15/5/2018) malam.

 

Cerita Pilu dari Gunung Bawakaraeng . Di tinggalkan oleh teman teman pendakiannya. Perempuan ini kena Hipotermia di Pos 8 waktu kami balik dari puncak. Dan katanya mereka baru mau naik ke puncak dan Perdana ke Bawakaraeng. Dan kami berinisiatif menolongnya karena mereka bertiga perempuan dan karena kami manusia . Jumlah teman mereka 22 orang namun si laki laki katanya meninggalkan mereka dan ingin sekali sampai di puncak. Kami pun memberi kehangatan sementara dengan membuatkan teh panas dan memberi makan biskuit, karena kata teman perempuannya dia belum makan sama sekali . Tak lama tak ada perubahan dan wajah semakin pucat, kami dari teman pendaki yg melintas membuatkan tandu. Kami menandu perempuan ini dari POS 8 sampai ke POS 7 dengan jalur yang ekstrim karena cuaca sangat buruk dan hujan tak berhenti, sembari menunggu datangnya tim dari Basarnas . Perempuan ini kritis. Perempuan ini entahlah namanya siapa Dan dia berasal dari Kab. Gowa Makassar . Jangan mengejar sebuah puncak jika kebersamaanmu saja tak ada, dan apalah arti sebuah puncak jika di dalamnya hanya Ego yang ada ! . Kekompakan dan kebersamaan team yang terpenting dan Puncak tak akan kemana! . Cerita dari M.alamsyah/FB PI Indonesia . . #Bawakaraeng #pendakilawas

A post shared by Pendaki Jadul (@pendakilawas) on May 14, 2018 at 8:25am PDT

Alwi dan ketiga temannya berusaha menolong dengan memberikan pertolongan awal, yaitu dengan menghangatkan tubuh si pendaki dengan menyalakan kompor.

Segelas teh hangat dan biskuit juga diberikan untuk menjaga kondisinya.

Meski upaya ini dilakukan, kondisi perempuan itu tidak mengalami perubahan. Tak lama kemudian, datang sekelompok pendaki yang ikut membantu evakuasi.

“Setelah itu, ada kelompok pendaki datang, dan berniat membantu. Saya suruh mereka buat tandu. Lalu kami tandu korban dari pos 8 sampai ke 7 sambil menunggu tim SAR," kisah Alwi.

Baca juga: Pendaki Masih Nekat Meski Gunung Dempo Statusnya Berbahaya

Alwi mengatakan, penyelamatan itu cukup sulit karena cuaca hujan deras, kabut tebal, dan angin kencang.

Sementara, pendaki perempuan itu, hanya mengenakan jaket tanpa jas hujan, bahkan tidak membawa matras. 

Setelah berhasil dievakuasi, si pendaki dibawa ke puskesmas terdekat dan diberikan pertolongan medis hingga bisa terselamatkan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com