Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/05/2018, 18:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Lagi, kejadian hipotermia nyaris merenggut nyawa pendaki. Banyaknya kejadian hipotermia seolah tidak dijadikan pelajaran bagi para pendaki gunung.

Para pendaki kerap salah mengidentifikasi gejala hipotermia, yang berakibat kesalahan pada penanganannya. 

 

Dikutip dari buku Mountaineering-The Freedom of the Hills karangan Edelstein, Li, Silverberg, dan Decker (2009), hipotermia adalah suatu kondisi ketika mekanisme tubuh untuk pengaturan suhu kesulitan mengatasi tekanan suhu dingin.

Biasanya, suhu bagian dalam tubuh di bawah 35 °C (95°F). Tubuh manusia mampu mengatur suhu pada zona termonetral, yaitu antara 36,5-37,5 °C.

Baca juga: Viral, Kisah Pendaki Alami Hipotermia Setelah Ditinggal Temannya Mengejar Puncak

 

Pada suhu ini, mekanisme kompensasi fisiologis tubuh gagal untuk menjaga panas tubuh (Fauci, 2008).

Dalam buku yang mahsyur di kalangan pendaki tersebut, hipotermia masuk dalam kategori exposure, yaitu kelelahan fisik yang disebabkan oleh keadaan alam atau lingkungan.

Anggota Senior Mountaineering Wanadri, Djukardi ‘Adriana’ Bongkeng, mengatakan selain karena minimnya perencanaan dan persiapan pendakian, banyak pendaki pemula minim pengetahuan terkait hal-hal non teknis seperti hipotermia.

Suasana awal pendakian Gunung Semeru, Sabtu (7/4/2018).KOMPAS.com/MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Suasana awal pendakian Gunung Semeru, Sabtu (7/4/2018).
“Hipotermia biasa terjadi pada keadaan basah dan berangin di tempat yang dingin, medan yang ditempuh tidak terlalu menentukan, justru persiapan kita yang menentukan,” tutur Djukardi ‘Adriana’ Bongkeng, saat dihubungi KompasTravel, Selasa (16/5/2018).

Ia mengatakan hipotermia terbagi ke dalam beberapa fase atau stadium. Gejalanya mulai dari pusing, menggigil, hingga halusinasi seperti kesurupan.

Baca juga: Para Pendaki, Jangan Tinggalkan Temanmu demi Mengejar Puncak

Meski berawal dari gejala ringan, penyakit ini banyak menyebabkan kematian. Simak gejalanya berikut ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com