Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Hipotermia, Ini Penyakit Lain yang Mengintai Pendaki Gunung

Kompas.com - 16/05/2018, 22:21 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Musim panas menjadi waktu yang tepat untuk mendaki gunung. Tak heran, sejak pertengahan tahun ini, gunung-gunung di Indonesia mulai ramai pendaki.

Namun, mendaki di musim panas bukan berarti minim risiko. Meski curah hujan rendah, tetapi beberapa penyakit siap menghantui jika pendaki kurang persiapan dan pengetahuan.

"Pendaki harus mengetahui jenis penyakit apa saja yang ada, dan sering terjadi di pendakian. Lebih spesifik lagi seperti mengetahui apa itu hipotermia," ujar Soma, Pelatih Senior Wanadri saat dihubungi KompasTravel, Rabu (16/5/2018).

Baca juga: Jangan Gegabah, Kenali Gejala Hipotermia Sebelum Mendaki Gunung

Dikutip dari buku Mountaineering-The Freedom of the Hills karya Edelstein, Li, Silverberg, dan Decker (2009), penyakit-penyakit tersebut masuk ke dalam kategori exposure. Yaitu kelelahan fisik yang disebabkan oleh keadaan alam atau lingkungan.

Berikut KompasTravel rangkum catatan penyakit tersebut beserta penanganan singkatnya:

1. Frostbite 

Kategori penyakit ini disebabkan oleh hawa dingin atau es (salju).

Frostbite sering terjadi di ujung jari tangan/kaki, dikarenakan letaknya yang jauh dari jantung, sehingga aliran darah minimal.

Frostbite bisa terjadi hanya di permukaan kulit, bahkan bisa ke dalam otot termasuk menyerang tulang jika sudah parah.

Jika terjadi di kulit, permukaan kulit akan terasa keras dan berwarna abu-abu putih, terasa sakit. Sedangkan jika makin parah bisa menjadi keras dan kaku seperti papan (mati rasa).

Penanganan yang harus Anda lakukan, mula-mula letakkan bagian yang sakit pada anggota tubuh lainnya yang hangat (ketiak atau selangkangan). Jangan menggosok-gosokkan karena mudah menyebabkan kematian jaringan.

Agar lebih hangat rendam bagian tersebut di air hangat, tetapi jangan dekatkan langsung ke sumber api, lampu, atau batu panas, kerana akan mengakibatkan kerusakan yang lebih parah.

Terakhir korban bisa Anda berikan makanan dan minuman hangat non alkohol. Semua proses harus dilakukan dengan steril.

Karolin (17) salah satu pendaki Gunung Dempo yang ditemukan dalam kondisi selamat, dievakuasi tim SAR.Handout Karolin (17) salah satu pendaki Gunung Dempo yang ditemukan dalam kondisi selamat, dievakuasi tim SAR.

2. Hipotermia

"Hipotermia adalah penurunan suhu tubuh secara teratur, terus menerus dan tanpa disadari oleh orang tersebut," kata Soma kepada KompasTravel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com