Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/05/2018, 15:00 WIB
Silvita Agmasari,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis kuliner belakangan kian diminati oleh generasi muda. Beberapa di antaranya berhasil membesarkan bisnis mereka dengan membuka cabang. Belajar dari pendiri Waroeng Spesial Sambal "SS", Yoyok Hery Wahyono, membangun bisnis kuliner tidaklah instan. 

"Untuk membuka bisnis kuliner, harus fokus ke makanan bukan menghabiskan waktu ke layout desain atau penataan. Rasa yang utama, baru beri harga kompetitif," jelas Yoyok saat menjadi pembicara di Seminar Nasional Kuliner Citarasa Pedas dari Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada di Balai Pamungkas, Yogyakarta, Selasa (8/5/2018).

Ia sendiri membangun Waroeng SS pada 2002 di warung tenda sebelah barat Gedung Graha Sabha Pramana UGM. Satu tahun berjualan, warungnya laris tetapi tidak ada laba. 

"Dari pengalaman saya, pertama berjualan memang yang harus dikejar itu laris bukan laba. Kalau mengejar laba dari awal, maka kualitas dikurangi. Itu satu tahun merintis usaha tetapi tidak laba, tapi masih bisa jalan karena masih diputar (modal)," jelas Yoyok

Seiring bisnisnya berjalan, Yoyok mengamati ada dua hal yang menjadi tantangan terbesar. Tantangan tersebut adalah sumber daya manusia dan fluktuasi harga bahan makanan. 

"Menanamkan nilai kejujuran, kerja keras, kedisiplinan itu tidak mudah. Itu tantangan nomor satu," kata Yoyok. 

Sedangkan fluktuasi harga bahan makanan tidak dapat dihindari. Untuk mengakali belanja dapur, Waroeng SS memasok bahan langsung dari petani dan peternak. 

"Kebetulan SS melakukan ini sudah besar saya membayangkan kalau usaha-usaha kecil yang baru mulai bagaimana mungkin mereka mengakses langsung ke petani," kata Yoyok. 

Ia berharap pemerintah mau lebih memerhatikan fluktuasi harga bahan makanan, seperti pemerintah negara tetangga yang mendukung bisnis kuliner. 

Dukungan pemerintah terkait fluktuasi harga dan kemudahan perizinan juga memiliki timbal balik dari pebisnis kuliner yang membayar pajak kepada negara. 

Yoyok saat ini berhasil membangun 83 cabang Waroeng SS di 43 kota dengan total karyawan 3.600 orang. Uniknya semua rumah makan tersebut adalah cabang, tidak ada yang waralaba.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Daftar Promo pada KAI Expo 2023, Kereta Eksekutif Rp 150.000

Daftar Promo pada KAI Expo 2023, Kereta Eksekutif Rp 150.000

Travel Update
Wisata Sekitar Museum Petilasan Mbah Maridjan, Tampilkan Pesona Merapi

Wisata Sekitar Museum Petilasan Mbah Maridjan, Tampilkan Pesona Merapi

Jalan Jalan
Itinerary Pendakian Gunung Telomoyo via Arsal, Bisa Berangkat Sore

Itinerary Pendakian Gunung Telomoyo via Arsal, Bisa Berangkat Sore

Itinerary
Cerita Lansia 72 Tahun Antre 5 Jam Demi Promo Tiket Kereta di KAI Expo

Cerita Lansia 72 Tahun Antre 5 Jam Demi Promo Tiket Kereta di KAI Expo

Jalan Jalan
Koleksi di Museum Petilasan Mbah Maridjan, Ada Tulang Belulang

Koleksi di Museum Petilasan Mbah Maridjan, Ada Tulang Belulang

Travel Update
6 Tips Berburu Promo Tiket Kereta di KAI Expo 2023, Datang Pagi Hari

6 Tips Berburu Promo Tiket Kereta di KAI Expo 2023, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Jogja Spoor Day Jadi Wisata Edukasi Anak-anak Soal Kereta Api

Jogja Spoor Day Jadi Wisata Edukasi Anak-anak Soal Kereta Api

Travel Update
Cara ke TMII Naik TransJakarta dari Tangerang, Lihat Baju Adat Jokowi

Cara ke TMII Naik TransJakarta dari Tangerang, Lihat Baju Adat Jokowi

Travel Tips
7 Tips Mendaki Gunung Penanggungan via Jolotundo, Awas Dehidrasi

7 Tips Mendaki Gunung Penanggungan via Jolotundo, Awas Dehidrasi

Travel Tips
5 Tempat Wisata Dekat Lapangan Banteng, Bisa Jalan Kaki

5 Tempat Wisata Dekat Lapangan Banteng, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Pos Komando di Monumen Pancasila Sakti, Tempat Rapat Persiapan G-30-S

Pos Komando di Monumen Pancasila Sakti, Tempat Rapat Persiapan G-30-S

Jalan Jalan
Panduan ke KAI Expo 2023: Lokasi, Promo, dan Tiket Masuk

Panduan ke KAI Expo 2023: Lokasi, Promo, dan Tiket Masuk

Travel Tips
Festival Heley Mbay Hote Mbay, Pertahankan Tradisi Gerabah di Jayapura

Festival Heley Mbay Hote Mbay, Pertahankan Tradisi Gerabah di Jayapura

Travel Update
Tradisi Selamatan Maulid Nabi di Magetan, Gantikan Tumpeng dengan Pisang

Tradisi Selamatan Maulid Nabi di Magetan, Gantikan Tumpeng dengan Pisang

Travel Update
KAI Expo 2023 Digelar, Diskon Tiket Kereta Api mulai Rp 50.000

KAI Expo 2023 Digelar, Diskon Tiket Kereta Api mulai Rp 50.000

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com