KOMPAS.com - Jelang pernikahan keluarga kerajaan Inggris yakni Pangeran Harry dengan aktris asal Amerika Serikat, Meghan Markle, kemeriahan tak hanya monopoli kalangan istana saja.
Inggris sebagai negara tuan rumah perhelatan Royal Wedding itu seakan turut memeriahkan pernikahan yang dianggap sebagai paling akbar tahun ini, yang akan berlangsung Sabtu (19/5/2018).
Kemeriahan ini pun diprediksi berdampak pada peputaran ekonomi Inggris, termasuk dari segi sektor pariwisata.
Toko-toko, hotel, bahkan teater di West End diprediksi akan mendapatkan kenaikan pendapatan hingga 2 miliar Poundsterling (setara dengan Rp 38,2 triliun) akibat imbas pernikahan Harry dan Meghan.
Baca juga: Rayakan Royal Wedding, Ada Penerbangan Khusus Harry-Meghan
Pernikahan Harry dan Meghan dipandang akan mendatangkan wisatawan internasional ke Inggris.
Seperti dikutip dari Ibtimes.co.uk, industri pariwisata Inggris memprediksi dalam musim semi ini akan ada tambahan kunjungan 4 juta turis yang akan mengeluarkan uang sebesar 1-2 miliar Poundsterling, yang berhubungan dengan pernikahan Harry-Meghan.
Pangeran Harry sebenarnya berada di urutan keenam sebagai pewaris tahta Kerajaan Inggris.
Ia berada pada posisi keenam setelah Pangeran Louis yang bulan lalu lahir, anak ketiga dari Pangeran William yang berada di urutan kedua pewaris tahta.
Itu artinya kesempatan ia menjadi raja Inggris begitu kecil. Namun, Pangeran Harry adalah salah satu dari anggota keluarga Kerajaan Inggris yang begitu populer.
Seperti dikutip dari Statisca.com, dalam sebuah polling yang diselenggarakan Ipsos MORI pada Januari 2018, 87 persen orang Inggris memiliki opini yang baik terhadap Pangeran Harry.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.