"Di sini cukup murah ya, bawa uang Rp 20.000 bisa kenyang," kata Herlambang Jati, salah seorang warga Sleman yang kebetulan bekerja di Gunungkidul.
Bagi yang tidak membawa pulang makanan, untuk menikmati makanan pengunjung disediakan kursi dan meja ditengah los pasar.
Saat memasuki buka puasa melalui pengeras suara, dan suasana temaram menambah hangatnya suasana. "Enak dimakan di sini, apalagi piringnya dari daun jati," kata Herlambang.
Makanan Tradisional yang banyak di Pasar Argowijil:
Salah seorang penjual Semur Bonggol Pisang, Tumiyem mengatakan, bonggol pisang dibuat dari pohon pisang kepok.
Sebelum diolah diserut, direndam air dingin, lalu dibersihkan lagi, dan direbus. Setelah direbus, dibumbu sesuai selera. "Selain disemur bonggol pisang dimasak gudeg," kata Tumiyem.
Menurut Tumiyem, bahan banyak didapat dari kebun tak jauh dari lokasi rumahnya. Sebab, biasanya bonggol pisang yang tidak dimanfaatkan dan langsung dibuang.
"Kalau mau beli berapa pun bisa dilayani. Biasanya banyak dari luar daerah yang mencari masakan bonggol pisang," katanya.