Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyuwangi Kembali Gelar Festival Hadrah

Kompas.com - 22/05/2018, 19:06 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Ramadan kali ini, Kabupaten Banyuwangi kembali menghadirkan Festival Hadrah Pelajar 2018.

Sejumlah pelajar tingkat SMP hingga SMA/SMK/MA dari berbagai daerah di Jawa dan Bali akan berkompetisi dalam ajang ini.

Seperti Madrasah Aliyah (MA) Muniroh, Blora Jawa Tengah, SMKN I Cengkareng DKI Jakarta, SMA Excellent Al Yasin, Pasuruan, SMKN I Rembang dan MA Salafiyah Buleleng, Bali.

Festival ini akan digelar selama dua hari yakni Sabtu dan Minggu (26-27 Mei 2018), di depan kantor Pemkab Banyuwangi.

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menggelar Festival Hadrah 2017 pada 10-11 Juni 2017. Lomba musik religi itu diikuti 152 kelompok musik dari 25 daerah. FIRMAN ARIF/KOMPAS.com Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menggelar Festival Hadrah 2017 pada 10-11 Juni 2017. Lomba musik religi itu diikuti 152 kelompok musik dari 25 daerah.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan festival ini merupakan salah satu cara Banyuwangi untuk terus menumbuhkan semangat anak-anak muda dalam berkarya dan mengeksplore bakat musik islami mereka.

Banyuwangi ingin kecintaan musik Iilami terus tumbuh di kalangan pelajar. Apalagi potensi bermusik hadrah di lingkungan pelajar saat ini mulai cukup besar.

“Kesenian hadrah merupakan salah satu kesenian khas islami yang selalu mendapat tempat di hati umat Islam. Seni ‘terbang’ yang berirama menghentak, rancak, dan variatif membuat kesenian menjadi alternatif baru bagi anak muda dalam bermain musik. Hingga detik ini hadrah yang berasal dari Kota Banjar ini mulai banyak diminati pelajar dan bahkan menjadi ekskul di sekolah-sekolah, pondok pesantren maupun sejumlah perguruan tinggi,” kata Anas.

Baca juga: Ayam Kesrut dari Banyuwangi, Bumbu Sederhana Rasa Istimewa

Selain itu, kata Anas, ajang ini juga bisa sebagai sarana konsolidasi dan silahturahmi antar pelajar.

“Dengan ajang ini mereka bisa mengukur kemampuannya yang tidak hanya jago di lingkungan sendiri, tapi bisa beradu dan bersanding dengan pelajar yang lain untuk bertukar pengalaman memainkan musik religi,” ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, Sulihtiyono, menambahkan dalam festival ini ada 131 grup tingkat SMP hingga SMA/MA dari Jawa dan Bali yang telah mendaftar.

Setelah melalui tahap seleksi ketat, tinggal 50 grup terbaik yang bisa tampil di festival ini.

Setiap grup terdiri dari 10 pelajar ini akan membawakan dua lagu, yang pertama sholawat dengan iringan musik albanjari (hadrah dan bass).

Lagu kedua adalah lagu yang dikolaborasikan dengan musik non elektrik (perkusi). Seperti keplak, marawis, calte, dumbuk, jimbe, bas, tamborin, dan tamtam.

“Mereka akan tampil kurang lebih 12 menit di atas panggung. Festival ini dimulai dari pukul 08.00 – 22.00 WIB. Mereka yang tampil akan membawa supporter, sambil menunggu bisa ngaji atau ibadah lainnya di masjid lingkungan Pemkab,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com