JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar Papringan Temanggung yang dikenal sebagai destinasi wisata desa yang unik, kini hadir di Jakarta.
Papringan berasal dari kata "pring" yang berarti bambu dari bahasa Jawa. Di pasar ini memang hampir semua menggunakan bambu, mulai penyajian, dekorasi, suvenir, hingga transaksinya.
Di tempat asalnya di Desa Ngadiprono, Tanggung, pasar ini menjual lebih dari 140 kudapan tradisional, produk pertanian, dan 50 jenis kerajinan buatan masyarakat.
Baca juga: Pasar Bambu Papringan Kini Diburu Wisatawan
Beberapa hidangan yang jadi favorit wisatawan di sana ialah lesah ayam, bajingan, gablok pecel, dan lainnya.
"Di pasar ini bebas plastik, dan bebas penyedap, pewarna, dibuat home made, seperti layaknya di desa," kata Fransiska.
Di tempat asalnya, pasar wisata ini sudah berjalan dua tahun. Anda hanya bisa mengunjunginya setiap tanggal 1 Wage dan 1 Pon dalam penanggalan Jawa.
Namun jagan khawatir, di bulan Ramadhan ini Pasar Papringan hadir di Jakarta, tepatnya di Resto Kaum. Anda bisa mengunjungi bazarnya di Pasar Papringan Goes to Kaum, 18 Mei-12 Juni 2018.
Seperti serung pulung, gablok pecel, bajingan, lesah ayam, dan lainnya. Sedangkan kolaborasi dari hidangan Kaum, ada kue kojo saus kopi, sate buntel, tumis keciwis, dan lainnya.
"Pengunjung bisa bebas pilih mulai hidangan pembuka, sampai penutup, kita sediakan juga main course," tutur Lisa Virgiano, Kaum Director di Kaum Jakarta, kepada KompasTravel di waktu yang sama.
"Setiap hari kita berganti hidangannya, tapi paling ramai dan cepat habis itu lesah ayam," tutup Lisa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.