JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa hari terakhir, kreasi donat yang terbuat dari mi goreng viral di media sosial dan memancing rasa penasaran publik.
Sebelum donat mi goreng ini, berbagai kreasi donat yang tak biasa juga pernah jadi perhatian.
Bicara soal donat, seperti apa ya kisah awal terciptanya "Si Bolong Tengah" ini?
Sejarah Donat
Keberadaan donat di era modern, pertama kali tercatat pada sebuah buku karya Washington Irving berjudul "A History of New York, from the Beginning of the World to the End of the Dutch Dynasty" pada tahun 1809.
Dalam buku itu diceritakan, istilah donat diciptakan oleh orang Amerika keturunan Belanda yang tinggal di New Amsterdam (New York).
Saat itu, bentuk donat tidak seperti yang ada sekarang.
Baca juga: Setelah Viral di Australia, Donat Mi Goreng Dijual di Jakarta
Menurut antropolog Paul R. Mullins, buku resep pertama yang menyebut donat adalah buku berbahasa Inggris pada 1803 yang mengelompokkan donat dalam resep Amerika.
Sejak saat itu, donat dianggap berasal dari Amerika.
Pada pertengahan abad ke 19, Hanson Gregory, seorang kapten kapal, mengaku menemukan donat berbentuk cincin di atas kapal saat dirinya berusia 16 tahun.
Dengan alasan tidak menyukai kandungan minyak yang ada, Hanson melubanginya dengan suatu alat.
Kemudian, ia menceritakan teknik itu kepada ibunya.
Ibu Hanson, Elizabeth Gregory, membuat adonan donat dengan menambahkan campuran pala, kayu manis, dan kulit lemon.
Baca juga: Viral, Donat Mi Goreng di Australia
Campuran ini bisa membuat donat tahan dalam perjalanan panjang untuk bekal anaknya
Selanjutnya, Elizabeth memasukkan hazelnut dan walnut ke dalam adonan dan sejak saat itu adonan tersebut disebut sebagai ‘doughnut’.
Secara bahasa, dough berarti adonan, sementara nut berarti kacang.
‘Doughnut’ merupakan ejaan tradisional, kemudian berkembang menjadi ‘donut’.
Dua istilah ini kemudian diserap dalam bahasa Inggris dan digunakan hingga hari ini di berbagai belahan dunia.
Setelah diserap dalam ejaan Indonesia, 'doughnut' atau 'donut' berubah menjadi donat.