Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Malang, Ada Masjid yang Disebut Mirip Taj Mahal

Kompas.com - 25/05/2018, 11:15 WIB
Andi Hartik,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi


MALANG, KOMPAS.com - Suara adzan waktu Ashar berkumandang di Masjid Salman Al Farizi, Kamis (24/5/2018). Sejumlah pengunjung yang awalnya berfoto - foto dengan latar masjid itu berhenti dan bergegas menuju ke dalam masjid.

Mereka mengikuti shalat Ashar berjamaah di masjid itu. Selepas shalat, mereka keluar masjid dan kembali berfoto mencari sudut pengambilan gambar yang paling bagus.

Meski berdiri di tengah areal ladang warga di Desa Karangwidoro, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, masjid itu tidak pernah kosong. Selalu saja ada pengunjung yang datang untuk sekedar berfoto.

Belum lama ini, pengunjung yang sudah pernah mendatanginya menyebutnya dengan Masjid Taj Mahal.

Arsitektur yang menggabungkan bentuk kubah dan menara serta warnanya yang putih membuat bentuk bangunan masjid itu mirip dengan bagunan situs warisan dunia yang ada di India itu.

"Mudah - mudahan dengan adanya bangunan ini bisa menarik antusias masyarakat untuk memakmurkan masjid," kata Deden Ferry (34), pengurus takmir di masjid itu.

Dijelaskannya, masjid itu dibangun oleh Yayasan Assunah Husnul Khotimah pada 2012 di atas lahan yang masih kosong seluas 1,8 hektar. Kemudian pada pertengahan Tahun 2017, masjid itu rampung dengan luas sekitar 1.600 meter persegi.

"Memang dari luar tampaknya seperti Taj Mahal. Tapi ya beginilah isinya," katanya.

Dirinya tidak menyangka masjid itu akan banyak dikunjungi orang karena bangunannya yang mirip Taj Mahal.

"Pada tahun 2016 ketika tahap finishing sudah agak viral. Sepintas ketika orang melihat teringat Taj Mahal lah," katanya.

Masjid Salman Al Farizi yang berdiri di Desa Karangwidoro, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Kamis (24/5/2018). Arsitektur bangunannya yang mirip dengan Taj Mahal yang ada di India membuat masjid itu disebut Masjid Taj Mahal.KOMPAS.com / Andi Hartik Masjid Salman Al Farizi yang berdiri di Desa Karangwidoro, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Kamis (24/5/2018). Arsitektur bangunannya yang mirip dengan Taj Mahal yang ada di India membuat masjid itu disebut Masjid Taj Mahal.

Deden pun mengaku tak tahu kenapa arsitektur bangunannya mirip dengan Taj Mahal. Dikatakannya, ada tim khusus yang mendesign bangunan masjid itu.

"Kalau terkait dengan hal itu, tidak tahu. Jadi dulu ada tim sendiri yang mendesign masjid ini. Apakah itu ada tujuan tertentu dari design itu," katanya.

Saat ini, pengelolaan masjid itu dilakukan bersama - sama dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Malang.

Rencananya, di lokasi itu rencananya akan dibangun pondok pesantren. Hal itu yang membuat masjid itu dibangun di lokasi yang jauh dari keramaian.

"Karena memang nantinya kita mau mendirikan pondok pesantren. Butuh tempat yang kondusif untuk suasana belajar sehingga butuh tempat yang sedikit jauh dari keramaian," katanya.

Karena sudah terlanjur dikenal dan banyak dikunjungi orang, pihaknya berencana membangun di bidang wisatanya juga. Namun, belum ada format untuk pembangunan itu.

"Masih kita pikirkan. Tapi belum ada format yang pasti. Kita ada pikiran untuk membuat wisata religi untuk wisatawan datang, ada penginapan dan siraman rohani," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com