Terowongan Ijo dibangun pada tahun 1985-1986 menembus pegunungan kapur di daerah Gombong Selatan.
Dari arah barat, terowongan ini akan Anda lalui sebelum tiba di Stasiun Gombong.
Ketiga terowongan ini, Kebasen, Notog, dan Ijo rencananya akan dinonaktifkan setelah proyek jalur ganda kereta api lintas selatan rampung dikerjakan.
Selanjutnya, akan dibangun terowongan-terowongan lain sebagai gantinya. Sementara terowongan lama kemungkinan akan dijadikan sebagai cagar budaya.
Terowongan Mrawan
Jika melakukan perjalanan dengan menggunakan kereta api dari Surabaya ke arah Banyuwangi atau sebaliknya, maka Anda akan melewati sebuah terowongan di Jember bernama Terowongan Mrawan.
Kereta yang melewati terowongan ini antara lain KA Sri Tanjung dan KA Mutiara Timur.
Terowongan Mrawan terletak di perbatasan Banyuwangi–Jember, tepatnya di Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, dengan panjang 620 meter.
Pembangunan terowongan ini selesai pada tahun 1910, setelah kurang lebih 10 tahun masa pengerjaan.
Terowongan Karangkates atau Dwi Bhakti Karya
Terowongan ini berada pada jalur lintasan Malang-Blitar, dan tak jauh dari Stasiun Sumberpucung menuju Stasiun Pohgajih, Blitar.
Tepatnya, berada di di Desa Karangkates, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Berdasarkan pemberitaan harian Kompas, 17 April 1968, pembangunan terowongan dengan panjang 550 meter itu dilakukan bersamaan dengan proyek Bendungan Karangkates oleh Ditjen Pengairan Dasar Departemen Pekerjaan Umum.
Terowongan ini merupakan terowongan kereta api pertama di Indonesia yang selesai pembangunannya setelah kemerdekaan dan dikerjakan oleh pekerja yang merupakan warga Indonesia.