KULON PROGO, KOMPAS.com - Bosan dengan piknik panorama, mampirlah ke Dusun Segajih, Desa Hargotirto, Kecamatan Kokap, Kulon Progo, Yogyakarta.
Segajih menawarkan paket live in atau hidup dan tinggal bersama warga setempat.
Mereka yang memilih piknik dengan cara ini akan merasakan pengalaman hidup dalam suasana pedesaan sebagai salah satu tren piknik masa kini.
Namanya pengalaman hidup berarti wisatawan akan menikmati kebiasaan hidup warga, kenikmatan kuliner desa, hingga belajar seni budaya di sana.
Baca juga: 12 Desa Wisata di Grobogan Masuk Paket Wisata Tahun 2018
Segajih dusun yang dihuni sekitar 100 kepala keluarga dengan sekitar 70 rumah tinggal. Dusun itu cukup bersih. Berada di sebuah bukit di Pegunungan Menoreh, yang dinamai warga sebagai Bukit Sepringis.
"Karena sering motor sulit naik, orang ketakutan. Warga menyebutnya 'sepringis'," kata Subhan.
Mayoritas warga Segajih bekerja membuat gula merah dan gula semut. Yang laki-laki memanjat kelapa dan menyadap nira di pagi dan sore.
Mereka juga mencari rumput untuk ternak kambing, memerah susu, hingga mencari kayu bakar untuk tungku masak gula. Kehidupan sehari-hari seperti inilah yang bisa dirasa tamu ketika tinggal di sana.
Baca juga: Merti Dusun, Tradisi Unik dan Wisata Budaya di Kulon Progo.
Sebagian rumah warga pun menjadi homestay yang bisa ditempati tamu selama berada di Segajih. Terdapat 24 homestay di sini. Tamu akan menikmati kehidupan pemilik homestay.
"Ini salah satu yang kami inginkan karena beda dibanding lain. Lainnya panorama, alam pantai, budaya," kata Subhan.
Selain paket tinggal sebentar, juga ada paket belajar sambil menikmati budaya setempat. Di antaranya, belajar melukis, belajar membatik, belajar karawitan, hingga belajar menari. Tiap paket tambahan itu tamu cukup menambah antara Rp 15.000-50.000 tiap keahlian.
Ali mengatakan, banyak pengunjung dari kalangan pelajar dari berbagai kota di Indonesia datang untuk menikmati suasana itu, sekaligus belajar budaya. Pada Oktober 2017, pernah 140 orang tinggal di 70 rumah di dusun.