Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Segajih, Dusun di Kulon Progo Tempat Belajar Hidup ala Pedesaan

Kompas.com - 30/05/2018, 06:15 WIB
Dani Julius Zebua,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi


KULON PROGO, KOMPAS.com - Bosan dengan piknik panorama, mampirlah ke Dusun Segajih, Desa Hargotirto, Kecamatan Kokap, Kulon Progo, Yogyakarta.

Segajih menawarkan paket live in atau hidup dan tinggal bersama warga setempat.

Mereka yang memilih piknik dengan cara ini akan merasakan pengalaman hidup dalam suasana pedesaan sebagai salah satu tren piknik masa kini.

Namanya pengalaman hidup berarti wisatawan akan menikmati kebiasaan hidup warga, kenikmatan kuliner desa, hingga belajar seni budaya di sana.

Salah satu tempat aktivitas berlatih belajar melukis bagi mereka yang ingin live in di Segajih, Kecamatan Kokap, Kulon Progo, Yogyakarta.KOMPAS.com/DANI J Salah satu tempat aktivitas berlatih belajar melukis bagi mereka yang ingin live in di Segajih, Kecamatan Kokap, Kulon Progo, Yogyakarta.
"Tamu (wisatawan) tinggal di rumah warga. Kalau yang punya rumah hidup membuat gula semut, tamu juga ikut bikin gula semut. Kalau mencari rumput, ikut cari rumput," kata Ali Subhan, Konseptor 'Desa Wisata' untuk Segajih, Senin (28/5/2018).

Baca juga: 12 Desa Wisata di Grobogan Masuk Paket Wisata Tahun 2018

Segajih dusun yang dihuni sekitar 100 kepala keluarga dengan sekitar 70 rumah tinggal. Dusun itu cukup bersih. Berada di sebuah bukit di Pegunungan Menoreh, yang dinamai warga sebagai Bukit Sepringis.

"Karena sering motor sulit naik, orang ketakutan. Warga menyebutnya 'sepringis'," kata Subhan.

Mayoritas warga Segajih bekerja membuat gula merah dan gula semut. Yang laki-laki memanjat kelapa dan menyadap nira di pagi dan sore.

Salah satu pengalaman hidup menarik adalah belajar membuat gula merah dan gula semut di Segajih, Desa Hargotirto, Kecamatan Kokap, Kulon Progo, Yogyakarta, Senin (28/5/2018).Kompas.com/Dani J Salah satu pengalaman hidup menarik adalah belajar membuat gula merah dan gula semut di Segajih, Desa Hargotirto, Kecamatan Kokap, Kulon Progo, Yogyakarta, Senin (28/5/2018).
Sementara yang perempuan memasak nira jadi gula, gula semut, mengurus anak, hingga berladang di sekitar dusun.

Mereka juga mencari rumput untuk ternak kambing, memerah susu, hingga mencari kayu bakar untuk tungku masak gula. Kehidupan sehari-hari seperti inilah yang bisa dirasa tamu ketika tinggal di sana.

Baca juga: Merti Dusun, Tradisi Unik dan Wisata Budaya di Kulon Progo.

Sebagian rumah warga pun menjadi homestay yang bisa ditempati tamu selama berada di Segajih. Terdapat 24 homestay di sini. Tamu akan menikmati kehidupan pemilik homestay.

"Ini salah satu yang kami inginkan karena beda dibanding lain. Lainnya panorama, alam pantai, budaya," kata Subhan.

Ruang tamu di rumah Kasmiyem, salah satu homestay di Segajih, Desa Hargotirto, Kecamatan Kokap, Kulon Progo, Yogyakarta, Senin (28/5/2018).KOMPAS.com/DANI J Ruang tamu di rumah Kasmiyem, salah satu homestay di Segajih, Desa Hargotirto, Kecamatan Kokap, Kulon Progo, Yogyakarta, Senin (28/5/2018).
Paketnya murah. Tamu cukup merogoh Rp 100.000 per orang untuk tinggal selama 3 hari 2 malam. Mereka bisa menikmati kehidupan desa. Hanya 2 tamu yang diperkenankan tinggal di tiap homestay.

Selain paket tinggal sebentar, juga ada paket belajar sambil menikmati budaya setempat. Di antaranya, belajar melukis, belajar membatik, belajar karawitan, hingga belajar menari. Tiap paket tambahan itu tamu cukup menambah antara Rp 15.000-50.000 tiap keahlian.

Ali mengatakan, banyak pengunjung dari kalangan pelajar dari berbagai kota di Indonesia datang untuk menikmati suasana itu, sekaligus belajar budaya. Pada Oktober 2017, pernah 140 orang tinggal di 70 rumah di dusun.

"Setelah (belajar) di sini, tamu sudah bisa memiliki keahlian mulai dari membuat pola, mendesain dan mencanting," kata Subhan.

Rumah Kasmiyem salah satu homestay di Segajih, Desa Hargotirto, Kecamatan Kokap, Kulon Progo, Yogyakarta, Senin (28/5/2018).KOMPAS.com/DANI J Rumah Kasmiyem salah satu homestay di Segajih, Desa Hargotirto, Kecamatan Kokap, Kulon Progo, Yogyakarta, Senin (28/5/2018).
Semua didukung suasana pedesaan yang cukup kental lantaran warga sepakat mempertahankan keasrian desa, yakni soal bangunan, jalanan desa, kulinernya, hingga warga sehari-hari mengenakan baju beskap dan ikat kepala.

"Kami pakai ikat kepala seperti ini dan sarung begini. Karena seperti inilah nenek moyang kami. Zaman boleh maju, tapi kami ingin tetap mempertahankan konsep ini," kata Ali.

Segajih berkembang seperti ini di tengah tumbuhnya destinasi wisata di Hargotirto dan sekitarnya. Destinasi-destinasi itu banyak yang sudah mendunia, seperti: Kalibiru dan Pulep Payung.

Segajih memang tidak memiliki alam seindah desa lain di sekelilingnya. Namun, untuk bisa ikut berkembang bersama dengan destinasi yang lebih dulu mapan, mereka kreatif mengembangkan konsep desa wisata, menginap dan belajar budaya.

Desa yang asri di Dusun Segajih, Desa Hargotirto, Kecamatan Kokap, Kulon Progo, Yogyakarta, Senin (28/5/2018). Di sini, puluhan rumah menjadi homestay bagi wisatawan yang ingin menikmati pengalaman hidup sebagai orang desa.KOMPAS.com/DANI J Desa yang asri di Dusun Segajih, Desa Hargotirto, Kecamatan Kokap, Kulon Progo, Yogyakarta, Senin (28/5/2018). Di sini, puluhan rumah menjadi homestay bagi wisatawan yang ingin menikmati pengalaman hidup sebagai orang desa.
"Saya mencoba membangkitkan masyarakat dan kaum muda di sini untuk bagaimana membuat ekonomi kreatif, dan bagaimana membangun biar nanti ada income bagi masyarakat,” jelasnya.

Pemilik homestay di RT 12, Kasmiyem mengatakan, tamu yang pernah menginap di rumahnya benar-benar ikut dalam kehidupannya.

Tamu ikut keliling mencari kayu bakar, membersihkan rumah dan halaman, ikut memasak gula merah, hingga memberi makan ayam maupun mencari rumput untuk kambing peliharaannya.

Setiap hari, tamu yang menginap akan ikut makanan menu rumah, seperti tahu, tempe, sayur bobor, atau bening, hingga sup.

Situasi homestay di Segajih, Desa Hargotirto, Kecamatan Kokap, Kulon Progo, Yogyakarta, Senin (28/5/2018).KOMPAS.com/DANI J Situasi homestay di Segajih, Desa Hargotirto, Kecamatan Kokap, Kulon Progo, Yogyakarta, Senin (28/5/2018).
Meski hanya berlangsung singkat, sering kali semua berakhir dengan haru bahagia. "Rasanya seperti keluarga sendiri. Waktu berpisah saja malah tangisan," kata Kasmiyem.

"Sekarang saja masih sering WA-an untuk saling menanyakan kabar," tambah Kasmiyem.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com