JAKARTA, KOMPAS.com - Telur asin menjadi salah satu kuliner khas sejumlah daerah di Indonesia.
Saat Lebaran, telur asin pun menjadi oleh-oleh yang diburu. Telur asin berasal dari telur bebek yang diasinkan dengan metode tertentu.
Ternyata, beda daerah, beda pula rasa telur asinnya. Yang membedakan adalah jenis itik penghasil telur dan bahan makanan yang dikonsumsi itik tersebut.
Penasaran? Ini beda telur asin di beberapa daerah:
1. Telur Asin Brebes
Telur asin Brebes menjadi salah satu oleh-oleh favorit bagi mereka yang melewati jalur Pantura (Pantai Utara Jawa).
Telurnya berasal dari bebek yang dipelihara di kandang, diberi makanan berupa kerang laut dan dicampur bekatul.
Telur asin Brebes terkenal dengan rasanya yang dominan gurih.
Warna kuning telur ini pekat dan cenderung jingga serta mempunyai tekstur yang padat. Sementara, untuk bagian putih telurnya lembut dan asin.
Dari sisi bau, telur asin Brebes tidak terlalu amis dan rasa asinnya tidak menyengat.
Pusat oleh-oleh khas Brebes terletak di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman dan di Jalan Diponegoro, Brebes, Jawa Tengah.
2. Telur Asin Banjarmasin (Hintalu Jaruk)
Hintalu Jaruk, telur asin khas Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menggunakan telur dari Itik Alabio.
Pembuatan telur asin ini membutuhkan waktu yang cukup lama, yakni sekitar 10 hari.