Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/05/2018, 22:15 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wisata ke Israel  memang masih jadi hal yang tabu bagi wisatawan Indonesia. Namun, ternyata banyak juga wisatawan yang berminat berlibur ke Israel.

Israel sendiri menjadi pintu masuk turis untuk ke Israel dan melanjutkan perjalanan ke Palestina.

Melissa Agustiana, pemilik Mala Tour salah satu travel agent yang rutin mengakomodir wisatawan ke Israel dan Palestina, mengatakan kunjungan wisatawan ke Israel sebenarnya tidak ada waktu khusus.

Menurutnya, ada waktu tertentu yang jadi favorit turis Indonesia untuk berkunjung ke Israel.

"Biasanya minimal dua kali dalam setahun, paling banyak rombongan saat Paskah dan Natal, sedangkan umroh plus bisa dua sampai tiga kali ga ada waktu tertentunya," tutur Melissa saat dihubungi KompasTravel, Kamis (31/5/2018).

(Baca juga: Per 9 Juni, Turis Indonesia Dilarang Masuk ke Israel)

Kegiatan doa di Tembok RatapanAFP via BBC Indonesia Kegiatan doa di Tembok Ratapan
Ia mengatakan untuk hari besar Natal, biasanya lebih banyak ke Betlehem, sedangkan saat Paskah lebih banyak ke Yerusalem. Satu kali rombongan bisa berjumlah 10-35 orang.

(Baca juga: Israel Tutup Pintu untuk Turis Indonesia, Ini 3 Situs Agama Paling Penting)

Untuk wisatawan muslim tidak terpaut waktu, mereka biasanya ke Masjid Al-Aqsa dan Ibran atau Makom Ibrahim. Untuk wisatawan muslim biasanya lebih privat untuk keluarga atau rekan.

Dome of the Rock, yang berada di kompleks yang sama dengan Masjid Al-Aqsa di Jerusalem.AFP Photo/Thomas Coex Dome of the Rock, yang berada di kompleks yang sama dengan Masjid Al-Aqsa di Jerusalem.
Untuk destinasi Palestina, justru jadi destinasi yang paling banyak obyek wisatanya. Situs wisata rohani tiga agama ada di sana, yaitu Tembok Ratapan Yahudi, Masjid Al-Aqsa Islam, dan Via Delorosa (jalan Yesus manggul salibnya) untuk Kristen.

Wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Israel didominasi wisatawan sekitar 40 tahun ke atas. Turis muda biasanya hanya mendampingi orangtua atau soaudaranya.

(Baca juga: Wisatawan Indonesia Dilarang ke Israel, Ini Kerugiannya)

"Kebanyakan pegunjungnya memang orang tua, orang yang kangen nostalgia ke sana juga ada," tutup Melissa.

Melissa menambahkan orang Indonesia sangat royal saat berbelanja di Palestina. Selain karena situs wisata yang paling banyak, juga soal kepedulian sosial.

Melissa dengan beberapa agen tour travel di sana juga mengkhususkan untuk berbelanja di toko Palestina sebagai bentuk dukungan, untuk keberlangsungan masyarakat Palestina.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com