Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berwisata, Makan, dan Membaca Buku di Alas Literasi Banjarharjo

Kompas.com - 06/06/2018, 16:24 WIB
Markus Yuwono,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Wisata hutan pinus di wilayah Dlingo, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, menyedot atensi banyak wisatawan baik dalam dan luar negeri.

Namun belum banyak orang yang mengetahui jika di area sekitarnya ada sebuah wisata unik, yakni Alas Literasi Banjarharjo.

Pengunjung bisa menikmati kesejukan alam Dusun Banjarharjo, Kesa Muntuk, Kecamatan Dlingo. Tempat ini juga menyediakan buku bacaan yang berjumlah ratusan buah.

Setiap akhir pekan ada 'sate ayam jowo' khas daerah setempat yang tidak menggunakan bumbu kacang tetapi menggunakan bumbu rempah dan kecap.

Salah satu Koordinator Alas Literasi Banjarharjo, Riza Marjuki, mengatakan wisata literasi sebenarnya merupakan rest area bagi wisatawan yang berkunjung di kawasan Becici dan sekitarnya.

Lahan seluas 3.800 meter persegi dikelola oleh pemilik lahan dan warga sekitar.

"Baru dibuka 1 Januari 2018 kemarin, lokasi ini digunakan untuk sosial kemasyarakatan sehingga diharapkan bisa meningkatkan perekonomian warga sekitar," katanya kepada wartawan, Rabu (6/6/2018).

Alas Literasi Banjarharjo, Dusun Banjarharjo, Kesa Muntuk, Kecamatan Dlingo (Dokumen Pengelola)Kompas.com/Markus Yuwono Alas Literasi Banjarharjo, Dusun Banjarharjo, Kesa Muntuk, Kecamatan Dlingo (Dokumen Pengelola)

Beberapa gazebo didirikan untuk menikmati kesejukan alam. Ada sekitar 700 buku yang bisa dibaca gratis oleh pengunjung.

Buku pun tak hanya ditaruh di rak buku, tetapi ditempatkan disebuah bakul (tempat nasi berbentuk bundar).

"Buku bisa dibaca sambil menunggu makanan disediakan. Kami ingin memberikan suasana lain membaca buku, yang biasanya di perpustakaan, tapi bisa membaca di tengah hutan," katannya.

Diakui Riza, untuk saat ini lokasi buka hanya setiap libur dan akhir pekan Sabtu dan Minggu karena memang wisatawan banyak berkunjung di hutan pinus pada saat itu. Mereka menyediakan berbagai makanan khas desa di antaranya pecel dan berbagai sayur.

"Setiap Rabu sore juga ada kelas dolanan anak-anak. Hal ini digunakan untuk melatih dolanan anak jadul seperti gobah sodor, kelereng hingga gobag sodor," jelasnya.

Satu menu yang unik yakni sate jowo, yakni sate khas Desa Muntuk yang tidak menggunakan bumbu kacang tetapi menggunakan bumbu rempah dan kecap.

"Kami punya menu beda yakni sate jowo. Bahan utamanya daging ayam yang dicampur dengan bumbu rempah dan kecap. Biasanya warga desa Muntuk makan sate jowo untuk camilan," katanya.

Sate Jowo disajikan di Alas Literasi Banjarharjo, Desa Muntuk, Dlingo, BantulKompas.com/Markus Yuwono Sate Jowo disajikan di Alas Literasi Banjarharjo, Desa Muntuk, Dlingo, Bantul

Pengelola Alas Literasi Banjarharjo, Gianto mengatakan tempat ini berawal dari ide pemanfaatan lahan. Awalnya lahan yang berbatasan langsung dengan lahan hutan pinus, terakhir penghasil kayu mahoni, dan hasilnya tidak maksimal.

"Mengembangkan lokasi rest area basisnya pendidikan, dan kebetulan literasi program nasional. Ke depan kami akan bekerja sama dengan beberapa pihak untuk mengajarkan aksara jawa dan bahasa jawa,"katanya.

Untuk paket makanan dijual cukup murah yakni Rp 10.000 hingga Rp 30.000. Pengunjung pun bisa menginap, yakni dengan per orang Rp 150.000 sudah disediakan tenda makan malam, dan sarapan.

"Saat ini rata-rata pengunjungnya setiap akhir pekan antara 100 sampai 200 orang. Kami bersama warga akan terus mengembangkan lokasi ini," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com