Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Kereta Api di Jawa, Ditarik 4 Ekor Kuda dari Purwosari hingga Boyolali

Kompas.com - 08/06/2018, 10:32 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Cara seperti ini terus berlangsung hingga 1912. Setelah itu, fungsi kuda sebagai penarik kereta penumpang digantikan oleh lokomotif. 

Namun, lokomotif ini disebut mirip stoomwels yang digunakan untuk mengeraskan jalan, dilengkapi dengan handel maju mundur.

Lokomotif berbentuk persegi, tanpa stokker, dan hanya dijalankan oleh masinis.

Dengan model lokomotif seperti ini, sulit untuk menghindar jika terjadi bahaya dalam perjalanan. Kemudian, ditambah personel tukang rem dan personel lain yang akan membantu saat kereta beroperasi.

Lokomotif ini diberi nomor seri 201 sampai 210.

Lokomotif dan rel "bergigi gelap" satu-satunya di Trayek Bedono-Gemawang

Sementara itu, untuk relasi antara Magelang ke Ambarawa, dengan jalur yang menanjak, perusahaan kereta api yang membuka trayek ini menggunakan lokomotif dan rel "bergigi gelap".

Lokomotif model ini merupakan satu-satunya di Pulau Jawa.

Pada trayek ini, kereta api menggunakan dua buah loko, yaitu di depan dan di belakang.

Jika kondisi jalan menanjak, loko bergigi gelap ditaruh di belakang. Sementara, ketika jalan menurun, maka loko ditaruh di depan.

Buka trayek di Pulau Jawa

Pada masa itu, ada lebih dari 10 perusahaan kereta api yang membuka trayek di Pulau Jawa, baik milik negara maupun swasta.

Salah satunya adalah NIS atau Nederland Indische Stoomtram Mi. 

Perusahaan swasta yang didirikan pada 1864 ini awalnya berpusat di Yogyakarta, kemudian pindah ke Semarang.

NIS merupakan perusahaan kereta api paling kuat dan mempunyai jarak trayek yang paling panjang.

Halaman:


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com