Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

17 Oleh-oleh yang Bisa Diburu Saat Mudik Melintasi Jalur Pansela...

Kompas.com - 09/06/2018, 16:25 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perjalanan mudik akan menyenangkan jika kita bisa menikmati apa yang tersaji sepanjang perjalanan menuju kampung halaman.

Salah satunya, Anda bisa mampir sesaat saat melintasi sejumlah daerah yang dilewati. Bagi yang melintasi jalur Pansela, tak ada salahnya mulai mendata, oleh-oleh apa yang bisa Anda buru di sana.

Tak hanya untuk buah tangan, oleh-oleh berupa makanan juga bisa jadi "teman" di perjalanan.

Nah, berikut beberapa oleh-oleh yang bisa Anda buru di sepanjang jalur Pansela:

1. Sate Bandeng

Warung Sampurna bisa menjual sate bandeng rata-rata 150
tusuk setiap hari (atas). Yus Aslah (54) sudah berjualan sate
bandeng sejak tahun 1974 (kiri).ARBAIN RAMBEY Warung Sampurna bisa menjual sate bandeng rata-rata 150 tusuk setiap hari (atas). Yus Aslah (54) sudah berjualan sate bandeng sejak tahun 1974 (kiri).
Sate bandeng merupakan makanan khas Banten yang dibuat dari ikan bandeng yang sudah dihilangkan durinya.

Daging ikan bandeng ini dibumbui dan dimasukkan ke dalam kulitnya, kemudian ditusuk menggunakan bambu dan dibakar di atas arang.

2. Ceplis

Makanan khas Banten ini terbuat dari bahan dasar melinjo.

Ceplis mirip dengan emping, tetapi rasanya lebih gurih.

Bentuknya bulat gemuk, sedangkan ukurannya lebih kecil dibandingkan emping.

3. Peuyeum

Peuyeum adalah makanan olahan yang dibuat dengan cara fermentasi. Makanan ini terbuat dari bahan dasar singkong atau beras ketan.

Peuyeum lebih tahan lama dibandingkan tape singkong, karena teksturnya yang lebih kering.

4. Dodol Garut

Dodol Garut mempunyai tekstur lembut ,berbentuk memanjang dan rasanya manis.

Makanan ini berbahan dasar tepung ketan, parutan kelapa, dan gula merah.

Rasa Dodol Garut saat ini lebih bervariasi, mulai dari rasa pandan, strawberry, nenas, dan sebagainya.

5. Batik Garut

Motif khas dari batik Garut adalah Merak Ngibing, yang dalam bahasa Sunda berarti merak menari.

 Ilustrasi: pembuatan batik Garut  KOMPAS/YULVIANUS HARJONO Ilustrasi: pembuatan batik Garut
Gambar merak ini berhadapan dan ekornya saling melebar. Selain itu, ada motif Bulu Hayam dan Mojang Priangan.   

6. Sandal Kayu

Kelom Geulis adalah sandal kayu yang berasal dari Tasikmalaya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com