Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudik ke Pasuruan, Jangan Lupa Makan Lontong Kupang

Kompas.com - 10/06/2018, 03:10 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

 

PASURUAN, KOMPAS.com – Mudik ke Pasuruan, Jawa Timur dan sekitarnya, jangan lupa mencicipi kuliner lontong kupang.

Kuliner olahan kerang kecil disiram kuah bumbu petis sangat cocok untuk mengisi wisata kuliner saat mudik.

KompasTravel sempat mencoba kuliner lontong kupang di sela-sela perjalanan Merapah Trans Jawa 3 Kompas.com di Pasuruan.

Lontong kupang adalah kuliner tradisional yang terbuat dari bahan dasar kupang. Kupang sendiri merupakan hewan laut sejenis kerang kecil dan berwarna coklat pucat.

“Lontong kupang itu makanan khas Pasuruan. Seafood. Hewan laut, ada cangkangnya. Itu kerang berasal dari tangkapan di laut pesisir utara Jawa sini,” kata penjual Lontong Kupang Bu Ning, Nafisha Melly (31) saat ditemui KompasTravel di warungnya.

Nafisha Melly (kanan) dan suami almarhum Bu Ning di Warung Lontong Kupang Bu Ning di bilangan Pasar Keraton, Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (5/6/2018). Lontong kupang telah dijual dari tahun 1969 mulai dari generasi orang tua almarhum Bu Ning.KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Nafisha Melly (kanan) dan suami almarhum Bu Ning di Warung Lontong Kupang Bu Ning di bilangan Pasar Keraton, Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (5/6/2018). Lontong kupang telah dijual dari tahun 1969 mulai dari generasi orang tua almarhum Bu Ning.

Pengolahan kupang bermula dari pengupasan dan pembersihan kupang dari cangkangnya. Kupang dicuci sampai bersih kemudian direbus.

Lontong kupang disajikan bersama potongan lontong dan bawang goreng. Bumbu awalnya yaitu cabe yang diuleg, gula jawa, dan petis kupang.

Kuah berwarna coklat berasal dari air rebusan kupang yang dicampur petis dan gula jawa.

“Petisnya bikin sendiri. Kami petisnya petis kupang,” ujar anak kedua dari Bu Ning.

Untuk menambahkan ragam rasa, perasan jeruk nipis juga dicampurkan. Kemudian kupang, lontong, serta bawang goreng dimasukkan.

Rasa lontong kupang terasa berwarna. Ada rasa pedas manis dari campuran gula jawa, petis, dan sambal cabe uleg. Asam dari jeruk nipis juga mewarnai rasa di lidah.

Penjual-penjual lontong kupang di sekitar Pasar Keraton, Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (6/6/2018). Lontong kupang merupakan salah satu kuliner khas Pasuruan yang banyak diburu masyakarat, artis hingga pejabat.KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Penjual-penjual lontong kupang di sekitar Pasar Keraton, Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (6/6/2018). Lontong kupang merupakan salah satu kuliner khas Pasuruan yang banyak diburu masyakarat, artis hingga pejabat.

rasa daging kupangnya cenderung tak berasa, seperti kerang hijau. Kupang terasa lunak dan justru rasa muncul dari bumbu-bumbu.

Melly mengatakan lontong kupang bisa dimakan dengan sate kerang dan lentho. Lentho adalah makanan yang terbuat dari singkong, kacang tolo, kunyit, daun bawang, daun jeruk purut, cabe, dan garam.

Seporsi lontong kupang dijual Rp 12.000. Bila ingin menambah sate kerang, cukup menambah uang Rp 1.000 per tusuk. 

Kuliner lontong kupang bisa ditemui di sekitar Pasar Keraton Pasuruan. Warung Lontong Kupang Bu Ning sendiri buka mulai pagi sekitar pukul 09.00 hingga 21.30 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com