Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal 11 Lebaran Ketupat di Berbagai Daerah

Kompas.com - 11/06/2018, 17:14 WIB
Rosiana Haryanti,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Warga Kelurahan Kelutan, Trenggalek, memiliki cara sendiri dalam merayakan Lebaran Ketupat.

Pada hari ketujuh bulan Syawal, masyarakat akan mengelar pawai gebyar Lebaran Ketupat.

Acara ini sudah menjadi tradisi dari tahun ke tahun dan menjadi daya tarik bagi warga Trenggalek serta pengunjung dari luar daerah, seperti Ponorogo dan Tulungagung.

Berbagai kegiatan digelar dalam pawai ini, seperti parade busana, kesenian tari daerah, serta penampilan marching band dari warga Kelutan.

Salah satu yang paling banyak disaksikan adalah pawai taaruf.

Pengunjung juga dapat menikmati ketupat sayur secara gratis yang disediakan oleh warga sekitar.

Hampir setiap rumah menyediakan hidangan ketupat gratis bagi warga yang menyaksikan pawai maupun yang hanya lewat di jalan itu.

Lebaran Ketupat juga dirayakan di beberapa titik wilayah kabupaten Trenggalek, yaitu di Kecamatan Durenan, Pogalan, serta Gandusari.

6. Magelang

Rangkaian perayaan Hari Raya Idul Fitri di Dusun Kauman, Desa Payaman, Magelang diisi dengan Festival Balon Syawalan.

Tradisi yang sudah berlangsung sejak tahun 1980-an tersebut diadakan untuk memperingati Syawalan atau Lebaran Ketupat.

Sedikitnya ada 150 balon udara tradisional yang diterbangkan sebagai tanda Syawalan.

Ada dua lokasi pelepasan balon udara. Pertama, di halaman depan Masjid Agung Kauman dan di lapangan dusun setempat.

Setiap tahun ada panitia membuat tema berbeda yang diangkat sesuai dengan momentum yang sedang hangat saat itu.

7. Pasuruan

Jika di daerah lain Lebaran Ketupat diisi dengan festival atau acara keagaman, lain halnya di Pasuruan.

Warga Desa Tambaklekkok, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan punya cara unik untuk memperingati perayaan ini, yakni dengan menggelar lomba skilot.

Skilot merupakan perayaan tahunan di mana para peserta beradu cepat dengan berselancar di atas lumpur.

Caranya, dengan menekuk satu kaki di atas papan selancar, sedangkan kaki yang lainnya digunakan untuk mengayuh papan.

Skilot sendiri berasal dari dua kata, yakni sky, bahasa Inggris yang berarti selancar dan cellot, bahasa Madura yang berarti lumpur.

Tak hanya jadi ajang adu ketangguhan, acara ini juga menjadi tontonan dan hiburan warga sekitar.

Permainan tradisional ini sendiri merupakan warisan budaya leluhur yang tetap dilestarikan. Tradisi ini tidak serta merta ada.

Awalnya, skilot merupakan kebiasaan warga yang mencari kerang di pesisir pantai. Untuk memudahkan perjalanan, warga kemudian menggunakan papan selancar.

Kebiasaan ini kemudian berkembang menjadi kegiatan untuk memeriahkan perayaan Lebaran Ketupat.

8. Kolaka

Masyarakat Kolaka khususnya di Kecamatan Toari dan Watubangga serta beberapa kecamatan lainnya merayakan Lebaran Ketupat di Pantai Lamunre yang terletak di Desa Lamunre.

Pada hari ketujuh setelah Lebaran, warga akan mengadakan rekreasi bersama sanak saudara serta membawa menu hidangan ketupat.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com