Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Bacang yang Ternyata Lambang Anti Korupsi

Kompas.com - 19/06/2018, 19:13 WIB
Silvita Agmasari,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat Tionghoa mengenal Festival Peh Cun yang diselenggarakan setiap tanggal lima bulan lima dalam perhitungan kalender China. Tahun ini Festival Peh Cun jatuh pada Senin (18/6/2018).

Selain makan bacang, dalam Festival Peh Cun orang Tionghoa biasa merayakan dengan sembahyang. Tradisinya cukup unik, sembahyang dilakukan sembari melempar bacang ke laut atau ke kali.

Apa sebenarnya arti di balik Festival Peh Cun?

"Bacang itu adalah simbol perjuangan orang Tionghoa melawan korupsi,” jelas penulis kuliner peranakan Aji Bromokusumo sesuai artikel berjudul "Pesan Antikorupsi dalam Sebutir Bacang" oleh Iwan Santosa dan Budi Suwarna dalam Harian Kompas, 2013. 

Baca juga: Pesan Antikorupsi dalam Sebutir Bacang

Orang Tionghoa melemparkan bacang ke kali untuk menghormati tokoh bernama Qu Yuan yang dalam dialek Hokkian disebut Kut Goan. Dia hidup sekitar tahun 339-227 SM.

Terkenal sebagai pejabat China yang muak terhadap perilaku koruptif penguasa China saat itu. Tidak sudi melayani penguasa lancung, Qu Yuan memilih mati menceburkan diri ke sungai.

Warga melempar bacang ke sungai saat ritual Peh Cun di Sungai Cisadane, Tangerang, Rabu (12/6/2013).KOMPAS/WISNU WIDIANTORO Warga melempar bacang ke sungai saat ritual Peh Cun di Sungai Cisadane, Tangerang, Rabu (12/6/2013).

Pada perkembangannya, tidak sedikit peranakan Tionghoa yang tak tahu mengenai sejarah Festival Peh Cun tetapi masih ikut merayakannya. 

Kemeriahan Festival Peh Cun masih terasa di beberapa titik di Tanah Air. Seperti di daerah Pasar Lama Tangerang, sejumlah warga China Benteng berperahu menyusuri Kali Cisadane.

Di atas perahu, seorang rohaniwan dari Klenteng Boen Tek Bio memimpin upacara. Menjelang siang, ia melempar bacang dan aneka bunga ke kali yang segera diikuti oleh umatnya.

Perahu-perahu naga dari kertas dibakar dan doa-doa dihantarkan.

Selain bacang, dilemparkan juga bunga dan aneka keperluan ritual ke Kali Cisadane. Perlombaan perahu naga kemudian digelar di kali yang sama, merayakan Festival Peh Cun dan mengenang Qu Yuan yang anti korupsi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com