Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mampir ke Kulon Progo, Wajib Borong Batik Khasnya

Kompas.com - 20/06/2018, 10:26 WIB
Dani Julius Zebua,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

Banyu Sabrang sebenarnya berkembang pesat di jualan batik secara online. Mereka sering mengirim produknya ke Jakarta, Kalimantan, maupun Sulawesi. Beberapa pernah ke Malaysia.

Pemudik membeli batik sebagai buah tangan juga terjadi di Galeri Sembung Batik. Tri Wahyuni menjaga galeri ini sejak Senin pagi.

Tri mengatakan galerinya sempat tutup dari Kamis-Minggu. Itulah mengapa, kata Tri, galerinya tidak merasakan panen wisatawan membeli oleh-oleh batik di hari Minggu.

Galeri Sembung libur dari hari Kamis lantas kembali buka sejak Senin pagi. Saat membuka galeri, rombongan asal Batam dan Jakarta datang. Mereka menghabiskan Rp 500.000-850.000 untuk membeli batik Sembung.

"Menurut mereka ya untuk oleh-oleh," kata Tri.

Baca juga: 38 Destinasi Buatan Warga Kulon Progo Siap Menyambut Pemudik

Menurut Tri, orang belanja batik di galerinya untuk oleh-oleh juga sudah berlangsung sejak beberapa hari sebelum hari Lebaran.

Wisatawan memang sengaja menghabiskan waktu di awal untuk berbelanja. Selanjutnya, mereka menghabiskan waktu untuk jalan-jalan dan wisata. Dengan demikian mereka merasa tidak buru-buru untuk pulang.

Tri mengatakan, dua hari sebelum Sembung Batik tutup selama Lebaran, mereka melayani banyak pembeli luar kota.

"Mereka bisa belanja antara dua sampai tiga juta rupiah," kata Tri.

Banyu Sabrang dan Sembung Batik adalah dua dari beberapa galeri yang tumbuh di Desa Wisata Batik di Lendah. Desa ini sejatinya sudah terkenal sejak lama. Lendah berkembang sangat cepat karena batik ini.

Semua berawal dari warga Lendah yang jadi buruh batik bagi para juragan di Yogyakarta. Warga Lendah bersepeda ke Yogyakarta setiap hari. Rupanya, ini jadi bekal untuk berdikari suatu hari nanti.

Baca juga: Geblek, Cireng Khas Kulon Progo

Situasi berubah beberapa tahun setelah krisis moneter 1998. Warga memilih usaha mandiri di kampung sendiri, memproduksi batik sendiri, lantas menjualnya.

Pertumbuhan batik mulai pesat di era kepemimpinan Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo. Pemerintah mendorong warga bangga menghasilkan dan membeli produk sendiri. Termasuk urusan batik. Lahirlah batik corak Geblek Renteng khas Kulon Progo.

Batik pun kemudian berkembang sangat pesat di Lendah. Batik mereka bahkan dipesan sampai ke luar Pulau Jawa.

Kampung-kampung di Lendah itu sekarang bahkan dihuni ribuan pembatik. Lendah bahkan kini jadi rujukan bagi wisata batik di Kulon Progo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com