Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul 5 Pasar Bersejarah di Jakarta

Kompas.com - 22/06/2018, 16:32 WIB
Silvita Agmasari,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai pusat perekenomian, Jakarta punya sejarah panjang termasuk pada pasar-pasarnya. Dari sana roda perputaran ekonomi berjalan. Begitu pula dengan peradaban masyarakat sekitarnya yang terus bergerak.

Lima pasar di Jakarta ini merupakan pasar lawas, berukuran cukup besar, dan terkenal dengan komoditasnya yang khas. Berikut adalah sejarah mengenai lima pasar di Jakarta:

1. Pasar Tanah Abang

Pasar Tanah Abang yang dulu dikenal dengan Pasar Sabtu berdiri sejak tahun 1735. Yustinus Vinck adalah sosok yang dikenal sebagai pendiri pasar perdagangan ini atas izin dari Gubernur Jenderal Abraham Patramini.

Kabarnya orang-orang Belanda saat itu juga memanggilnya De Nabang. Sebab, di sana konon terdapat banyak pohon nabang atau pohon palem yang tertanam di sekitar kawasan itu. Kemudian, masyarakat Batavia mulai merubah panggilan pasar tersebut menjadi Tenabang.

Sebelum menjadi pusat niaga, kawasan Tanah Abang adalah lahan rimbun yang asri, kemudian dibuka untuk berkebun oleh Kapitan China bernama Phoa Beng Ham pada 1648. Phoa menanam tebu dan aneka tanaman di kebunnya.

Tak heran sampais aat ini nama jalan di kawasan Tanah Abang berputar pada nama kebun dan tumbuhan.

Kondisi pasar hewan Jatinegara, Jumat (3/11/2017). Pasar tradisional ini jadi rujukan pecinta hewan untuk mendapatkan hewan peliharaanKompas.com/Setyo adi Kondisi pasar hewan Jatinegara, Jumat (3/11/2017). Pasar tradisional ini jadi rujukan pecinta hewan untuk mendapatkan hewan peliharaan

2. Pasar Jatinegara

Diperkirakan cikal bakal Pasar Jatinegara adalah pasar di depan gerbang Benteng Belanda Meester Cornelis sekitar tahun 1770-an. Dahulu di kawasan Jatinegara yang disebut kawasan Meester Cornelis berdiri benteng untuk menjaga akses arah Buitenzorg (Bogor).

Deskripsi gambar daerah Meester Cornelis digambar oleh pelukis Johannes Rach. Ia adalah pelukis topografi VOC berkembangsaan Denmark yang tinggal di Batavia tahun 1763 hingga ia meninggal tahun 1783.

Sampai saat ini di depan gerbang Pasar Jatinegara ada tulisan Pasar Mester.

Peragaan busana di Pasar Baru, Jakarta Pusat, 1 November 1971.KOMPAS/SYAMSUL HADI Peragaan busana di Pasar Baru, Jakarta Pusat, 1 November 1971.

3. Pasar Baru

Di bagian depan Pasar Baru, Jakarta terdapat plang besar bertuliskan Pasar Baroe sejak 1820. Pasar Baru terbilang unik karena di sana adalah tempat pertemuan para pedagang lokal, pedagang Tionghoa, dan pedagang India.

Sampai saat ini banyak pedagang India yang bermukim dekat kawasan Pasar Baru. Sehingga Pasar Baru juga punya julukan "Little India" di kawasan para pemandu tur Jakarta.

Pembangunan Pasar Baru sebenarnya berkaitan dengan kebijakan Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels untuk memindahkan pusat pemerintahan Hindia Belanda dari Oud Batavia (Kota Tua) menuju Nieuw Batavia di kawasan Weltevreden (daerah Gambir).

Petugas pemadam kebakaran sedang menyemprotkan air di Pasar Senen, Jakarta Pusat pada Jumat (20/1/2017).Akhdi martin pratama Petugas pemadam kebakaran sedang menyemprotkan air di Pasar Senen, Jakarta Pusat pada Jumat (20/1/2017).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com