Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul 5 Pasar Bersejarah di Jakarta

Kompas.com - 22/06/2018, 16:32 WIB
Silvita Agmasari,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

4. Pasar Senen

Bisa dibilang Pasar Senen adalah 'saudara' dari Pasar Tanah Abang. Kedua pasar ini dibangun secara bersamaan dan dirancang oleh orang yang sama yakni Yustinus Vinck.

Pasar Senen dibangun di atas lahan seorang anggota Dewan Hindia Belanda, Cornelis Chastelein pada 1735. Jika Pasar Tanah Abang awalnya hanya dibuka Sabtu, Pasar Senen hanya dibuka pada Hari Senin.

Pasar Senin menjadi melting pot segala suku di Jakarta. Kawasan ini daulu juga terkenal sebagai tempat berkumpul kelompok intelektual muda seperti Adam Malik, Chairul Saleh, Mohamad Hatta, hingga Soekarno.

Sementara para sastrawan dan pujangga yang dikenal “Seniman Senen” antara lain Ajib Rosidi, Wim Umboh, serta Sukarno M Noor. Mereka rutin berkumpul di sekitar Pasar Senen.

5. Pasar Glodok

Pasar Glodok sebenarnya adalah saksi bisu dari kerusuhan rasialis yang menyasar orang Tionghoa sejak zaman Hindia Belanda. Pada 1740 terjadi peristiwa Geger Pecinan di Hindia Belanda. Diperkirakan ada puluhan ribu orang Tionghoa yang dibunuh karena peristiwa tersebut.

Gubernur Jendral VOC yang menjabat, Adrian Valckenier mengeluarkan kebijakan Wijkenstelsel. Kebijakan tersebut mengatur agar orang Tionghoa yang tersisa untuk tinggal dalam satu kawasan di luar Benteng Batavia, itulah Glodok.

Berdagang menjadi mata pencarian sekaligus keahlian orang Tionghoa. Sehingga jika diperhatikan komoditas di kawasan Glodok sangat beragam.

Sayangnya pada 1998, kerusuhan rasialis kembali terjadi dan menyasar Glodok. Kala itu penjarahan dan pemerkosaan terjadi di sekitar Glodok, jelang keruntuhan Orde Baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com