Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yang Baru di Gresik, Wisata Keliling Bengawan Solo Naik Perahu...

Kompas.com - 23/06/2018, 07:00 WIB
Hamzah Arfah,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com – Sebuah wahana wisata baru resmi berdiri di Gresik, Jawa Timur, Jumat (22/6/2018). Ada wahana wisata perahu yang menyajikan keindahan aliran sungai Bengawan Solo di Desa Randuboto, Kecamatan Sidayu, Gresik, dari atas perahu.

Bukan perahu biasa tentunya, tetapi perahu yang telah dimodifikasi sedemikian rupa, yang mampu mengangkut setidaknya 40 orang dalam satu kali perjalanan.

Peresmian wahana wisata itu dilakukan oleh Wakil Bupati Gresik Mohammad Qosim, beserta dengan jajaran pemerintah terkait.

“Ini merupakan terobosan yang dilakukan oleh pemerintahan Desa Randuboto, yang patut diapresiasi. Sangat bagus, cukup layak untuk dicoba, karena pengunjung bisa menikmati panorama hutan mangrove dan aliran Bengawan Solo,” ujar Qosim, Jumat (22/6/2018).

Desa Randuboto sendiri terdiri dari empat dusun, yakni Randuboto, Tanjungsari, Ujungsari, dan Ujung Timur. Bila ditempuh dari pusat kota dengan perjalanan darat, berjarak sekitar 30 kilometer dari pusat Kota Gresik.

Pemandangan yang bisa dinikmati pengunjung di wisata kemaritiman Desa Randuboto, Kecamatan Sidayu, Gresik.KOMPAS.com / Hamzah Pemandangan yang bisa dinikmati pengunjung di wisata kemaritiman Desa Randuboto, Kecamatan Sidayu, Gresik.
Dengan di samping wahana wisata tersebut, juga terdapat penambangan perahu tradisional yang masih beroperasi.

“Karena hari ini masih peresmian, maka tiket perjalanan cukup dengan menukar sampah plastik. Bisa botol minuman bekas, bisa juga kemasan makanan ringan, dan yang lain,"

"Sebab dalam peresmian ini, kami juga ingin mengingatkan kepada masyarakat Desa Randuboto secara keseluruhan untuk menjaga kebersihan sungai Bengawan Solo ini, yang kini sudah dijadikan objek wisata dan bakal dikunjungi banyak orang,” tutur Kepala Desa Randuboto, Andi Sulandra.

Sementara mulai Sabtu (23/6/2018), wahana wisata yang bakal dikelola secara mandiri oleh masyarakat setempat dalam Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). 

Masyarakat juga dikenakan biaya sebesar Rp 10.000 untuk menikmati wahana.

Kondisi dalam perahu pesiar yang ada di Desa Randuboto, Kecamatan Sidayu, Gresik.KOMPAS.com / Hamzah Kondisi dalam perahu pesiar yang ada di Desa Randuboto, Kecamatan Sidayu, Gresik.

Ada juga paket rombongan pada siang hari, yang ditetapkan sebesar Rp 350.000 untuk rombongan maksimal 40 orang. Sementara untuk paket rombongan pada malam hari, ditetapkan lebih mahal yakni Rp 500.000 ribu.

“Kalau rombongan siang, para penumpang hanya akan dibawa berkeliling Sungai Bengawan Solo ini sejauh empat kilometer. Sementara kalau paket rombongan malam, ada free coffee break dengan penumpang akan diajak menikmati panorama perjalanan selama dua jam,” jelas Andi.

Dengan para penumpang perahu pesiar, sudah otomatis mendapatkan fasilitas jaket pelampung, ruang pertemuan, pemandu wisata, televisi, kantin, toilet, serta peralatan sound system.

Ada juga paket makanan dan snack yang disiapkan. Setiap penumpang dikenakan biaya senilai Rp 25.000 bila mengambil opsi ini.

“Untuk makanan, tentu kami akan siapkan makanan khas dari sini, yang memang terkenal dengan penghasil seafood. Mulai bermacam ikan, olahan kepiting, kerang, dan lain-lain yang bisa dinikmati dalam kondisi masih segar,” ucap dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com