Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tetap Buka, Wisatawan Kunjungi Besakih

Kompas.com - 05/07/2018, 08:33 WIB
I Made Asdhiana

Editor

DENPASAR, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta meminta Manajemen Operasional Pura Besakih terus berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), untuk mengetahui perkembangan dan kondisi terkini Gunung Agung, Kabupaten Karangasem.

"Pemerintah belum berani untuk menyatakan kawasan Besakih ditutup atau tidak karena situasi dan kondisi belum pasti. Sedangkan Pura Besakih merupakan tempat yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat Hindu di Bali," kata Sudikerta yang juga Ketua Badan Pengelola Kawasan Besakih itu saat menerima audiensi Manajemen Operasional Pura Besakih itu, di Denpasar, Rabu (4/7/2018).

Baca juga: Jaring Wisman, Kemenpar Luncurkan Bali Hot Deals 2018

Kegiatan di Pura Besakih yang berada di kaki Gunung Agung itu, saat ini masih terus berlangsung seperti biasa, begitu juga wisatawan masih terus berkunjung ke Pura Besakih.

"Manajemen Operasional Pura Besakih harus terus berkoordinasi dengan PVMBG agar segala info terbaru bisa diketahui," ucapnya.

Sudikerta sangat berharap agar kondisi Gunung Agung segera stabil, dan tetap aman terkendali. Hal itu karena dampak dari aktivitas Gunung Agung tidak hanya berdampak fisik di daerah sekitar, tetapi juga akan berdampak pada kehidupan sosial ekonomi seluruh masyarakat Bali khususnya pariwisata.

Baca juga: Hotel di Bali Tawarkan Wisata Balon Udara, Tertarik?

Sementara Plt Manager Manajemen Operasional Pura Besakih I Wayan Ngawit mengatakan bahwa sampai saat ini Pura Besakih tetap buka.

Embusan asap dan abu sama sekali tidak berdampak pada aktivitas di Pura Besakih dan sekitarnya karena embusan mengarah ke barat.

"Masyarakat yang tangkil karena rangkaian upacara keagamaan tetap bisa bersembahyang dan melakukan prosesi hanya saja kunjungan wisatawan terjadi penurunan sampai 50 persen," ujarnya.

Asap mengepul dari kawah Gunung Agung terlihat dari kawasan Besakih, Karangasem, Bali, Senin (2/7/2018).  ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF Asap mengepul dari kawah Gunung Agung terlihat dari kawasan Besakih, Karangasem, Bali, Senin (2/7/2018).
Penduduk di kawasan Besakih masih tetap berada di desanya masing-masing dan tidak mengungsi, hanya dua desa yang mengungsi yaitu Desa Temukus yang jaraknya 3,5 kilometer dan Desa Kesimpar yang berjarak 4 kilometer dari puncak Gunung Agung.

"Alasan mereka mengungsi juga akibat akses menuju ke desa tersebut harus melewati sebuah sungai tempat mengalirnya lahar dari puncak Gunung Agung," kata Ngawit.

Menurut Ngawit, warga takut kalau terjadi hujan dan air sungai meluap, desa mereka akan terisolasi dan akan sangat sulit untuk mendapatkan bantuan, sehingga mereka memilih mengungsi mendahului ke tempat yang aman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com