Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakso Paru Pak Kintel Memang Menggoda

Kompas.com - 06/07/2018, 09:42 WIB
I Made Asdhiana

Editor

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Bakso, seakan tidak ada habisnya membicarakan makanan yang satu ini. Menjadi salah satu kuliner paling terkenal dan digemari.

Tak heran hampir di semua wilayah Indonesia terdapat penjual panganan berbahan dasar dari daging sapi ini.

Di Yogyakarta pun banyak penjual bakso, beberapa diantaranya cukup terkenal dan layak anda datangi. Salah satunya adalah warung bakso Pak Kintel.

Baca juga: Bakso Durian dari Bojonegoro Ini Bikin Penasaran

Berada di Jalan Jenderal Sudirman 57, atau tepatnya di seberang jalan (utara) restoran capat saji McDonald's, bakso Pak Kintel menjadi salah satu bakso legendaris di Yogyakarta karena mulai dirintis oleh Trisno Wiyadi atau yang banyak dikenal dengan nama Pak Kintel sejak awal 80-an.

Baca juga: Di Kediri Ada Bakso Kelapa Muda, Penasaran Rasanya?

"Dulu bapak pertama kali berjualan bakso dengan cara keliling di kawasan Nol Kilometer Yogyakarta dan sering mangkal di sekitar Kantor Pos Besar. Kemudian pada tahun 1984 membuka warung di sini," ujar Subiyantoro, anak Pak Kintel yang turut berjualan bakso.

Bakso Pak Kintel menjadi salah satu bakso legendaris di Yogyakarta.TRIBUN JOGJA/HAMIM THOHARI Bakso Pak Kintel menjadi salah satu bakso legendaris di Yogyakarta.
Setiap harinya warung bakso sederhana tersebut selalu ramai oleh pelanggan. Bakso Pak Kintel memang sedikit berbeda dengan kabanyakan bakso lainnya sehingga pelanggan selalu kembali makan bakso di sana.

Keistimewaan bakso yang satu ini adalah adanya potongan paru sapi dalam setiap porsinya.

Selain potongan paru, seperti bakso pada umumnya, semangkuk bakso Pak Kintel berisikan mie kuning, bihun, sawi, beberapa butir bakso daging sapi, tahu, taburan daun sledri, dan bawang goreng, kemudian disiram dengan kuah.

Bakso yang diproduksi sendiri tersebut rasanya gurih dengan tekstur yang lembut. Tambahan paru goreng yang rasanya gurih manambah variasi rasa bakso.

Kuah bakso Pak Kintel terlihat bening, tetapi rasa kaldunya cukup kuat dan mantap. Tambahan sambal dan kecap, membuat rasanya semakin nendang.

Mi ayam Pak Kintel di Jalan Jenderal Sudirman 57, Yogyakarta.TRIBUN JOGJA/HAMIM THOHARI Mi ayam Pak Kintel di Jalan Jenderal Sudirman 57, Yogyakarta.
Subiyantoro atau yang akrab disapa Anto mengatakan, selain ada di Jalan Jenderal Sudirman, saat ini warung bakso Pak Kintel juga buka di bawah jembatan layang Janti.

"Yang di bawah jembatan layang Janti yang nunggu bapak. Saya disuruh jualan di sini," ujar Anto.

Selain menyediakan bakso, warung yang setiap harinya buka dari jam 09.00 pagi ini juga menyediakan mi ayam. Rasa mie ayamnya pun tidak kalah dengan menu baksonya.

Mi yang lumayan kenyal, sangat pas disantap bersama cincangan daging ayam yang gurih dan sedikit manis.

Sebagai pelengkap kedua hidangan tersebut, pengunjung bisa memesan es campur.

Es campur Pak Kintel di Jalan Jenderal Sudirman 57, Yogyakarta.TRIBUN JOGJA/HAMIM THOHARI Es campur Pak Kintel di Jalan Jenderal Sudirman 57, Yogyakarta.
Hidangan manis dan segar ini berisikan cin-cau, nata de coco, rumput laut, beberapa potongan buah seperti melon, kemudian diberi sirup dan disiram dengan susu kental manis.

Anda tidak usah khawatir karena sajian di sini dibanderol dengan harga yang ramah di kantong. (Tribunjogja.com)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com