Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Karakter Wisatawan Mancanegara yang Liburan di Sulawesi Utara

Kompas.com - 11/07/2018, 11:00 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan wisatawan mancanegara (wisman) ke Sulawesi Utara (Sulut) terus meningkat. Sebanyak 90 persen dari mereka berasal dari China masuk lewat Bandara Internasional Sam Ratulangi, Manado.

"90 persen wisman tersebut berasal dari China, dan sisanya merupakan wisatawan yang terbagi dari negara Asia lainya, Eropa, dan Australia," kata Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Utara, Daniel Wewengkang dalam acara peluncuran Tomohon Internasioal Flowers Festival di Kementerian Pariwisata, Jakarta, Senin (9/7/2018).

Ia mengatakan meskipun masuk lewat Manado, wisman-wisman di Sulut aktivitasnya akan tersebar selama kunjungan. Sebanyak 90 persen wisman akan ke Kota Tomohon dengan berbagai wisata alamnya, lalu lanjut ke Bunaken, Tondano, Lembeh, Bangka, Tahuna, Ulu dan lainnya.

"90 persen itu ke Tomohon, kalau ada 60.000 wisman ke Sulut, maka 50.000-nya ke Tomohon, naik turunnya sama," tutur Daniel.

Melirik kebiasaannya, wisman China terbiasa datang dengan rombongan besar bisa dengan pesawat charter, maupun penerbangan terjadwal. Mereka akan menginap di Manado dengan hotel-hotel menengah sampai atas.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Tomohon, Masna Pio mengatakan pengeluaran wisatawan dari China per hari masih di kisaran Rp 150.000. Jumlah itu diperuntukan hanya untuk belanja suvenir, dan sedikit makan besar.

Salah satu sisi di Pulau Bunaken, Sulawesi Utara yang tersohor dengan Taman Lautnya yang sangat indah.KOMPAS.com/RONNY ADOLOF BUOL Salah satu sisi di Pulau Bunaken, Sulawesi Utara yang tersohor dengan Taman Lautnya yang sangat indah.
"Wisman China itu suka kuliner ekstrem, seperti kelelawar. Oleh-oleh yang paling banyak dibeli wisman China itu camilan, kripik, buah-buahan," ujar Masna.

Untuk tour gude dan tour travel, wisatawan China lebih banyak menggunakan dari Manado atau luar Manado seperti Jakarta. Wisatawan lebih banyak mengeluarkan uang di Manado.

Untuk obyek wisata, wisman China lebih suka yang populer, seperti taman-taman bermain, wisata sejarah, religi dan lainnya.

Berbeda dengan wisatawan China, wisman Eropa lebih suka datang dengan rombongan kecil, sekitar lima orang. Namun, pengeluarannya dinilai lebih besar dari wisman China.

"Wisatawan Eropa itu kalau datang dalam grup kecil, paling lima orang, tapi nginap 5 hari sampai seminggu di Tomohon, homestay atau camping, karena mereka benar-benar explore wisata adventure-nya," kata Masna kepada KompasTravel, seusai acara yang sama.

Wisman Eropa di Sulut, menyukai wisata minat khusus, seperti panjat tebing, trekking, diving dan lainnya. Mereka lebih banyak mengeluarkan uang di destinasi sekitar Manado yang memang dituju.

Beberapa obyek wisata yang mereka tuju seperti Pulau Bunaken dan Manado Kecil bagi yang suka diving, Gunung Lokon, Gunung Mahawu, dan berbagai air terjun bagi yang suka trekking.

Danau Linau di Tomohon, Sulawesi UtaraNOVA DIEN Danau Linau di Tomohon, Sulawesi Utara
Menurut Masna Pio, dengan aktivitas yang lebih sering di destinasi, wisman Eropa juga lebih memilih tour travel dan tour guide di luar Manado, seperti dari Kota Tomohon.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Utara, Daniel Wewengkang dalam acara peluncuran Tomohon Internasioal Flowers Festival mengatakan pertumbuhan wisatawan mancanegara (wisman) di Sulut sangat pesat, sejak 2015.

"Mulai tahun 2015 ada 15.000 wisatawan, di 2016 sampai 49.000 wisatawan, naik di 2017 ada 79.000 wisatawan. Sekarang baru sampai bulan Juni sudah 69.000 kunjungan wisman ke Sulut," papar Daniel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com