MALANG, KOMPAS.com - Kata coban berarti air terjun. Sementara rondo berarti janda.
Karena namanya itu, air terjun Coban Rondo sarat dengan legenda yang berkembang di tengah masyarakat setempat.
Air terjun ini berlokasi di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Jaraknya sekitar 31 kilometer dari pusat kota Kota Malang atau sekitar satu jam perjalanan darat dengan mobil.
Legenda air terjun ini berawal dari sepasang pengantin baru bernama Dewi Anjarwati dari Gunung Kawi dan suaminya Raden Baron Kusuma dari Gunung Anjasmara.
Setelah usia pernikahan mencapai 36 hari atau dikenal dengan istilah selapan, Dewi Anjarwati mengajak suaminya berkunjung ke Gunung Anjasmara.
Baca juga: 30 Wisata Hits di Malang 2021, Banyak Spot Foto Kekinian
Hingga akhirnya, sesampainya di tengah jalan, pasangan suami istri itu bertemu dengan Joko Lelono.
Joko Lelono yang tidak jelas asal usulnya terpikat dengan kecantikan Dewi Anjarwati. Ia berusaha untuk merebut Dewi Anjarwati dari tangan Raden Baron.
Perkelahian pun terjadi, Raden Baron lalu meminta agar Dewi Anjarwati disembunyikan di tempat yang ada air terjunnya.
Perkelahian sengit terjadi selama tiga hari tiga malam antara Joko Lelono dan Raden Baron. Hingga akhirnya keduanya meninggal.
Baca juga: Itinerary 2 Hari 1 Malam Jelajahi Wisata Malang Raya Terbaru
Sejak saat itu, Dewi Anjarwati berstatus janda atau rondo.
Air terjun tempat Dewi Anjarwati menunggu suaminya itu pun diberi nama Coban Rondo yang artinya air terjun janda.
Konon, batu besar yang ada di bawah air terjun itu merupakan tempat duduk Dewi Anjarwati sembari menunggu suaminya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.