Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - Diperbarui 25/08/2021, 17:50 WIB

MALANG, KOMPAS.com - Kata coban berarti air terjun. Sementara rondo berarti janda.

Karena namanya itu, air terjun Coban Rondo sarat dengan legenda yang berkembang di tengah masyarakat setempat.

Air terjun ini berlokasi di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Jaraknya sekitar 31 kilometer dari pusat kota Kota Malang atau sekitar satu jam perjalanan darat dengan mobil.

Legenda air terjun ini berawal dari sepasang pengantin baru bernama Dewi Anjarwati dari Gunung Kawi dan suaminya Raden Baron Kusuma dari Gunung Anjasmara.

Setelah usia pernikahan mencapai 36 hari atau dikenal dengan istilah selapan, Dewi Anjarwati mengajak suaminya berkunjung ke Gunung Anjasmara.

Baca juga: 30 Wisata Hits di Malang 2021, Banyak Spot Foto Kekinian

Pintu gerbang menuju Coban Rondo atau air terjun janda di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Selasa (10/7/2018)KOMPAS.com / Andi Hartik Pintu gerbang menuju Coban Rondo atau air terjun janda di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Selasa (10/7/2018)

Keduanya sempat dilarang pergi oleh orang tua. Namun mereka tetap bersikeras melanjutkan keinginannya.

Hingga akhirnya, sesampainya di tengah jalan, pasangan suami istri itu bertemu dengan Joko Lelono.

Joko Lelono yang tidak jelas asal usulnya terpikat dengan kecantikan Dewi Anjarwati. Ia berusaha untuk merebut Dewi Anjarwati dari tangan Raden Baron.

Perkelahian pun terjadi, Raden Baron lalu meminta agar Dewi Anjarwati disembunyikan di tempat yang ada air terjunnya.

Perkelahian sengit terjadi selama tiga hari tiga malam antara Joko Lelono dan Raden Baron. Hingga akhirnya keduanya meninggal.

Baca juga: Itinerary 2 Hari 1 Malam Jelajahi Wisata Malang Raya Terbaru

Sejak saat itu, Dewi Anjarwati berstatus janda atau rondo.

Air terjun tempat Dewi Anjarwati menunggu suaminya itu pun diberi nama Coban Rondo yang artinya air terjun janda.

Konon, batu besar yang ada di bawah air terjun itu merupakan tempat duduk Dewi Anjarwati sembari menunggu suaminya.

 

Coban Rondo atau air terjun janda di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Selasa (10/7/2018)KOMPAS.com / Andi Hartik Coban Rondo atau air terjun janda di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Selasa (10/7/2018)

Jadi tempat wisata favorit

Tidak ada petunjuk khusus yang menjadi bukti tentang cerita di balik penamanaan air terjun tersebut.

Cerita yang melatari air terjun itu dikenal sebagai legenda yang berkembang di masyarakat setempat.

Baca juga: 5 Wisata Malang Raya Terbaru 2021, Cocok untuk Dolan Akhir Pekan

Lokasi air terjun yang ada di dalam kawasan Perhutani itu menjadi lokasi wisata yang digemari masyarakat.

Kunjungan Kompas.com pada Selasa (10/7/2018) atau sebelum pandemi Covid-19, lokasi wisata Coban Rondo selalu ramai. Sejumlah wisatawan asyik menikmati pemandangan air terjun di lokasi tersebut.

"Rata-rata pengunjung per hari 1.500 orang. Kalau musim libur bisa tiga kali lipatnya," kata Asisten Manager PT Palawi Risorsis Unit Coban Rondo, Sugeng Priyanto, Selasa (10/7/2018).

Sugeng mengatakan, air terjun itu dibuka sebagai lokasi wisata sejak tahun 1980-an.

Kemudian pada Tahun 2002, lokasi wisata itu dikelola oleh PT Palawi Risorsis, sebuah perusahaan di bawah Perhutani yang berkonsentrasi pada pariwisata.

Coban Rondo atau air terjun janda di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Selasa (10/7/2018)KOMPAS.com / Andi Hartik Coban Rondo atau air terjun janda di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Selasa (10/7/2018)

Tidak sulit untuk mencapai air terjun itu. Dari loket masuk, pengunjung tinggal memacu kendaraannya sekitar empat kilometer.

Sesampainya di lokasi parkir kendaraan, pengunjung tinggal berjalan sekitar 200 meter untuk menemukan air terjun setinggi 75 meter itu.

"Kalau di sini yang unggul wisata alamnya, keindahan alamnya. Terus udaranya yang masih bersih. Terus suasana gemercik airnya bikin senang sekali," kata Sugeng.

Sementara itu, pengelola terus berinovasi untuk mengembangkan lokasi wisata itu. Pengelola sudah membangun wahana lain yang bisa dinikmati pengunjung selain ke air terjun.

Coban Rondo atau air terjun janda di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Selasa (10/7/2018)KOMPAS.com / Andi Hartik Coban Rondo atau air terjun janda di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Selasa (10/7/2018)

Seperti taman kelinci, ATV, play ground, flying fox, segway, taman labirin, wisata bekuda dan camping ground.

"Pengunjung yang datang kebanyakan dari Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Surabaya. Kalau yang macanegara, dari Malaysia, Arab dan negara di Eropa," kata Sugeng.

Baca juga: Jangan Nekat Masuk Tempat Wisata di Semarang Jika Belum Vaksin

Dalam masa pandemi covid-19, jangan lupa untuk mentaati aturan berkunjung, yaitu mengurangi mobilitas serta berwisata saat tempat wisata sudah buka sesuai aturan berlaku.

Selain itu jalankan protokol kesehatan yaitu menghindari kerumunan, memakasi masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Pastikan pula suhu badan tidak di atas 37,4 derajat celcius. Lakukan vaksinasi sesegera mungkin.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

AirAsia Akan Buka Rute Jakarta-Perth PP, Tiket Mulai Rp 1,2 Juta

AirAsia Akan Buka Rute Jakarta-Perth PP, Tiket Mulai Rp 1,2 Juta

Travel Update
Nosarara Nosabatutu, Tempat Ngabuburit di Palu dengan Panorama Alam

Nosarara Nosabatutu, Tempat Ngabuburit di Palu dengan Panorama Alam

Jalan Jalan
3 Tips Kebagian Shalat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, Datang Subuh

3 Tips Kebagian Shalat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, Datang Subuh

Travel Tips
Tarif Tol Jakarta-Cikampek 2023, Cek Sebelum Mudik 

Tarif Tol Jakarta-Cikampek 2023, Cek Sebelum Mudik 

Travel Tips
Jangan Lakukan 4 Hal Ini Saat ke Pameran Artefak Nabi Muhammad

Jangan Lakukan 4 Hal Ini Saat ke Pameran Artefak Nabi Muhammad

Travel Tips
10 Masjid Unik di Rest Area, Ada yang Berbentuk Bulat dan Tanpa Kubah

10 Masjid Unik di Rest Area, Ada yang Berbentuk Bulat dan Tanpa Kubah

Jalan Jalan
Bagasi Gratis Lion Air Jadi 15 Kg untuk 8 Rute Ini

Bagasi Gratis Lion Air Jadi 15 Kg untuk 8 Rute Ini

Travel Update
2 Hotel di Bali Masuk Daftar Hotel Terbaik di Dunia 2022

2 Hotel di Bali Masuk Daftar Hotel Terbaik di Dunia 2022

Travel Update
Istana Maimun, Tempat Ngabuburit di Medan yang Cocok untuk Keluarga

Istana Maimun, Tempat Ngabuburit di Medan yang Cocok untuk Keluarga

Jalan Jalan
Masuk ADWI 2023, Desa Wisata Kubu Gadang Punya Banyak Paket Wisata

Masuk ADWI 2023, Desa Wisata Kubu Gadang Punya Banyak Paket Wisata

Jalan Jalan
Manchester di Inggris Terapkan Pajak Turis mulai Rp 18.000 per 1 April

Manchester di Inggris Terapkan Pajak Turis mulai Rp 18.000 per 1 April

Travel Update
Berburu Takjil di Kota Lhokseumawe, Banyak Tempat untuk Dikunjungi

Berburu Takjil di Kota Lhokseumawe, Banyak Tempat untuk Dikunjungi

Jalan Jalan
5 Aktivitas di Pameran Artefak Nabi Muhammad, Bisa Cium Kiswah

5 Aktivitas di Pameran Artefak Nabi Muhammad, Bisa Cium Kiswah

Jalan Jalan
Jelang Libur Panjang di DIY, Pemandu Wisata Diminta Beri Pemahaman Mitigasi Bencana

Jelang Libur Panjang di DIY, Pemandu Wisata Diminta Beri Pemahaman Mitigasi Bencana

Travel Update
9 Ciri-ciri Travel Umrah yang Perlu Diwaspadai, Tawarkan Harga Murah

9 Ciri-ciri Travel Umrah yang Perlu Diwaspadai, Tawarkan Harga Murah

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+