Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Waktu yang Tepat Berkunjung ke Goa Berair

Kompas.com - 11/07/2018, 17:22 WIB
Markus Yuwono,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Akhir-akhir ini ramai dibicarakan aksi penyelamatan tim sepakbola cilik yang terperangkap di sebuah goa di Thailand bagian utara.

Tak hanya Thailand, Indonesia pun memiliki banyak goa termasuk dengan aliran sungai di dalamnya. Salah satunya adalah kawasan Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta.

Banyak goa tersebar di daerah Gunungsewu, termasuk untuk cave tubing. Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kalisuci, Muslam Winarto, mengatakan wisatawan harus melihat waktu dan mematuhi peraturan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

"Waktu yang tepat untuk cave tubing di Kalisuci, awal musim kemarau dan awal musim hujan. Saat itu airnya pas untuk melakukan cave tubing, tidak terlalu dangkal," kata Muslam saat ditemui di Kalisuci Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Selasa (10/7/2018).

Meski saat pancaroba merupakan waktu terbaik untuk berkunjung, pengelola menerapkan pengamanan ganda. Sebab, disaat pancaroba hujan masih sering kali turun.

Kondisi ini tentunya membahayakan bagi pengunjung yang menyusuri sungai dalam gua. Saat cave tubing pengunjung ditarik Rp 80.000 per orang, dengan rute sekitar 700 meter yang menyusuri empat goa yakni Luweng Glatik, Goa Glatik, dan terakhir Luweng Gelung dengan durasi 1,5 jam hingga 2 jam.

Dengan lamanya waktu tempuh dan besarnya risiko yang dihadapi, pihak pengelola melakukan langkah antisipasi zero accident.

Baca juga: Pengelola Cave Tubing Kalisuci Batasi Jumlah Pengunjung

Pengelola sudah memasang sistem deteksi dini banjir menggunakan jaringan internet hingga pengamanan manual yang dipantau oleh petugas. Jika banjir, maka akan dinformasikan melalui alat komunikasi.

Jika hulu sudah banjir maka dilakukan evakuasi pengunjung, serta menutup sementara lokasi.

"Jarak dua km jika di atas banjir, sampai ke sini sekitar 20 menit. Selain sistem peralatan yang dipasang, ada petugas khusus yang mengawasi. Tetapi jika atas sudah mendung maka lebih baik tidak ada pengunjung yang masuk ke dalam gua," ucapnya.

Muslam mengaku pihaknya sudah melakukan mapping lokasi dan menyiapkan jalur evakuasi jika terjadi hal tidak diinginkan. Pemandu susur gua yang berjumlah 25 orang pun sudah dibekali keahlian khusus susur gua dan setiap dua bulan sekali dilakukan pelatihan ulang.

"Untuk keamanan, paling terakhir masuk gua pukul 16.00 WIB," katanya.

Pengunjung wajib mengenakan standar keamanan mulai dari helm, pelindung siku, hingga pelampung. Jika salah satu alat tidak terpasang maka pengelola tidak akan mengajak masuk pengunjung ke dalam gua.

Selain itu, bagi wisatawan yang menderita penyakit seperti asma dan lemah jantung tidak disarankan untuk ikut cave tubing.

Baca juga: Seluruh Peserta Take Me Anywhere 2 Setuju, Cave Tubing Kalisuci Seru!

Dikatakan Muslan, setiap hari pengelola maksimal memasukkan 250 orang untuk melakukan cave tubing, dan masing-masing rombongan maksimal 20 orang dengan jeda masing-masing rombongan 20 menit.

"Dari kajian akademisi gua bisa dimasuki sampai 500 orang per hari. Tetapi itu kan guanya, kita harus melihat pemandu dan ekosistem lainnya,"u jarnya.

Cave tubing kalisuci merupakan salah satu geosite Gunungsewu yang ada di Kabupaten Gunungkidul. Geopark Gunungsewu memiliki luas luas lebih kurang 1.802 km2 di mana terdapat 33 geosite.

Gunungkidul memiliki 13 lokasi, Pacitan 13 lokasi, dan Wonogiri sebanyak tujuh lokasi.

Gunungsewu yang sudah masuk dalam Global Geopark Network (GGN) di Asia Pasific Global Network yang disahkan UNESCO di Sanin, Kaigan, Jepang pada 2015. Gunungsewu masuk menjadi salah satunya bersama 120 Global Geopark lainnya dari 33 negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Parkir dan Resto Nakal yang Beri Harga Tak Wajar di Bantul, Ini Cara Laporkannya

Ada Parkir dan Resto Nakal yang Beri Harga Tak Wajar di Bantul, Ini Cara Laporkannya

Travel Update
Cara ke Jakarta Aquarium Safari di Neo Soho, Naik KRL dan Transjakarta

Cara ke Jakarta Aquarium Safari di Neo Soho, Naik KRL dan Transjakarta

Travel Tips
Tangal Merah dan Cuti Bersama di bulan April 2024, Ada Lebaran

Tangal Merah dan Cuti Bersama di bulan April 2024, Ada Lebaran

Travel Update
Mengenal Kampung Inggris, Belajar Sembari Liburan

Mengenal Kampung Inggris, Belajar Sembari Liburan

Jalan Jalan
Cara ke Pameran Sampul Manusia dari Tangerang naik Transjakarta

Cara ke Pameran Sampul Manusia dari Tangerang naik Transjakarta

Travel Tips
12 Maskapai Ajukan Penerbangan Tambahan Saat Libur Lebaran 2024

12 Maskapai Ajukan Penerbangan Tambahan Saat Libur Lebaran 2024

Travel Update
Jakarta Aquarium Safari Tambah Tiket dan Show Saat Libur Lebaran

Jakarta Aquarium Safari Tambah Tiket dan Show Saat Libur Lebaran

Travel Update
Festival Bunga Tulip Terbesar di Belanda Dibuka untuk Umum

Festival Bunga Tulip Terbesar di Belanda Dibuka untuk Umum

Travel Update
KA Argo Bromo Anggrek Gunakan Kereta Eksekutif New Generation mulai 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Gunakan Kereta Eksekutif New Generation mulai 29 Maret

Travel Update
Taman Asia Afrika, Area Sejarah di Kiara Artha Park di Bandung

Taman Asia Afrika, Area Sejarah di Kiara Artha Park di Bandung

Jalan Jalan
Omah UGM, Cagar Budaya di Kotagede Yogyakarta Bisa untuk Spot Foto

Omah UGM, Cagar Budaya di Kotagede Yogyakarta Bisa untuk Spot Foto

Jalan Jalan
Harga Tiket Jakarta Aquarium Safari Lebaran 2024, Simak Cara Belinya

Harga Tiket Jakarta Aquarium Safari Lebaran 2024, Simak Cara Belinya

Travel Update
Penginapan Tengah Hutan di Bantul Yogyakarta, Tawarkan Kelas Yoga

Penginapan Tengah Hutan di Bantul Yogyakarta, Tawarkan Kelas Yoga

Hotel Story
Cara ke Pameran Sampul Manusia Naik KRL dan Transjakarta

Cara ke Pameran Sampul Manusia Naik KRL dan Transjakarta

Travel Tips
Wisatawan Sudah Bisa Naik ke Atas Candi Borobudur, mulai Rp 150.000

Wisatawan Sudah Bisa Naik ke Atas Candi Borobudur, mulai Rp 150.000

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com