JAKARTA, KOMPAS.com – Sabtu (14/7/2018) pagi, KompasTravel mengunjungi kedai jamu instagenic yang berlokasi di Kota Tua Jakarta. Acaraki Jamu, begitu namanya, menghadirkan minuman jamu yang dibuat dengan teknik manual brewing ala kopi.
Kedai ini sendiri memang sangat kontemporer, dengan konsep industrial dan pencahayaan yang cantik. Dinding bata dan jendela asli Gedung Kerta Niaga 3 juga masih dipertahankan.
KompasTravel berbincang dengan Jony Yuwono, pemilik Acaraki Jamu. Hari itu baru minggu ketiga kedai jamu ini resmi dibuka.
“Kita masih eksplor terus (jenis minumannya). Kalau kita lihat, kafe-kafe punya bahan dasar kopi dan menciptakan machiatto, latte atau apa pun itu, kita di sini juga menghadirkan shot dari bahan dasar jamu dan kita modifikasi dengan bahan lain seperti kopi,” ujar Jony saat ditemui di Acaraki Jamu, Kota Tua, Jakarta Barat.
Selanjutnya saya juga mencoba beras kencur dengan beras hitam Krayan asli Kalimantan Utara. Dengan beras yang berbeda, cita rasanya pun berbeda. Dengan beras hitam krayan, warna yang diciptakan lebih pekat dan aroma yang lebih kuat.
Jika cafe latte menggunakan espresso shot, Saranti menggunakan shot yang dibuat menggunakan alat rok presso. Perpaduan beras kencur dengan krimer, susu dan gula menghasilkan cita rasa yang unik dan tidak terlalu pekat rasa jamunya. Sangat cocok bagi Anda yang belum familiar dengan rasa jamu alami.
Golden Sparkling merupakan minuman favorit saya di kedai ini. Shot kunyit asam dengan perpaduan soda menciptakan cita rasa yang unik dan berbeda dari jamu-jamu biasanya.
Acaraki Jamu buka setiap hari mulai pukul 10.00 – 22.00. Harga minumannya mulai dari Rp 17.000 hingga Rp 27.000.
Berbincang dengan Jony Yuwono membawa saya untuk lebih mengenal kekayaan Indonesia dari segi rempah-rempah yang dulu dicari jauh-jauh oleh penjajah.
Jony juga mengajak warga Indonesia untuk bisa melestarikan minuman tradisional penuh khasiat ini agar tidak tergerus oleh tren luar negeri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.