Alasannya, Stephen ingin membawa Merah Putih berkibar di pelosok dunia sesuai dengan misi perjalanannya #kibarkanmerahputih.
Sejauh perjalanan yang telah dilaluinya hingga hari ini, Stephen mengaku, yang paling berkesan adalah saat terjadinya badai gurun di Iran.
“Lintasan yang paling menantang adalah di Iran, ketika melewati badai gurun seharian dan jaraknya 400 kilometer,” ujar Stephen.
Menghadapi kondisi ini, ia menjauh ke arah utara hingga memasuki wilayah Turki, dan kemudian mulai menginjak Eropa.
Pada Selasa (26/6/2018), Stephen tiba di wilayah Yunani, dan pada 6 Juli 2018, ia berada di Roma, Italia.
Lima hari kemudian, pada 11 Juli 2018, Stephen tiba di Monako dan Marseille, Perancis.
Di kota dan negara yang disinggahinya, kisah Stephen, ia bertemu mereka yang menawarkan penginapan. Seperti saat ia tiba di Montpellier, Palavas, sebuah kota kecil di Perancis.
Ia dijamu dan ditawari menginap di rumah salah seorang WNI yang tinggal di sana.
“Selama perjalanan saya mendapat referensi untuk mampir atau menjumpai warga negara Indonesia yang tinggal di luar negeri. Seperti kemarin, saya bertemu dan menginap di rumah Mas Agus, pedagang pernak-pernik Made in Indonesia yang ada di kota Palavas-les-Flots, kota yang berada di bibir pantai menghadap Mediterrania. Selagi ada tawaran menginap kenapa tidak?” kata Stephen.
Sejak Minggu (15/7/2018) kemarin, ia berada di Barcelona, Spanyol hingga Selasa (17/7/2018) besok.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.