Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Ekspedisi Bumi Cenderawasih Mapala UI Bakal Jelajahi Papua Barat

Kompas.com - 17/07/2018, 15:25 WIB
Silvita Agmasari,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Organisasi Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI) akan mengadakan penjelajahan alam bertema "Ekspedisi Bumi Cenderawasih" di Papua Barat.

Ekspedisi yang diselenggarakan dari 28 Juli- 26 Agustus 2018 ini terdiri dari dua sub kegiatan, eksplorasi 'Pesona Alam Cenderawasih' dan kegiatan sosial 'Bhakti Papua'.

Ketua Pelaksana Ekspedisi Bumi Cenderawasih, Fathan Qorib, mengatakan bahwa Papua Barat merupakan tanah Indonesia yang kaya dan istimewa. Sebagai mahasiswa Indonesia, lanjutnya, tim Mapala UI merasa tergerak dan berkewajiban untuk mengenal Papua dari dekat.

“Kami berharap bisa berkontribusi untuk Indonesia lewat kegiatan ekspedisi petualangan dan bakti sosial ini. Semoga hasil kegiatan ekspedisi kami dapat mengungkap lebih banyak keindahan alam Papua Barat kepada khalayak luas,” kata Fathan dalam siaran pers yang diterima KompasTravel.

Dalam ekspedisi ini, Mapala UI akan mengirimkan tim beranggotakan 50 mahasiswa Universitas Indonesia, 8 mahasiswa Institut Kesenian Jakarta, senior Mapala UI, serta pelaku indstri wisata petualangan sebagai instruktur juga pengawas.

Anggota Tim Survei EBC bersama warga Desa Iraiwery, Pegunungan Arfak.Dok. Mapala UI Anggota Tim Survei EBC bersama warga Desa Iraiwery, Pegunungan Arfak.
Tiga tim penjelajah akan dikirim ke dua kabupaten di Papua Barat. Tim terbagi dari tim arung jeram yang akan mengarungi Sungai Wariori di Kabupaten Pegunungan Arfak. Sebelumnya, belum pernah ada yang mengarungi jeram Sungai Wariori.

Tim kedua adalah tim paralayang Mapala UI yang akan mengeksplorasi titik terjun di kawasan Danau Anggi Giji dan Anggi Gida, Kabupaten Pegunungan Arfak untuk pertama kalinya.

Tim terakhir, tim speleologi Mapala UI akan mencoba menemukan dan menginventarisasikan mulut-mulut gua di kawasan karst Distrik Biscoop, Kabupaten Teluk Bintuni.

“Setelah kegiatan ekspedisi selesai, kami akan langsung membuat laporan rekomendasi pariwisata untuk menjadi bahan Focus Group Discussion. Semoga laporan tersebut dapat menjadi rekomendasi bagi pemerintah daerah untuk kemudian dikembangkan menjadi destinasi-destinasi wisata minat khusus yang turut mengangkat popularitas serta menambah pemasukan Papua Barat dari sektor pariwisata,” ujar Fathan.

Latihan pilot paralayang Ekspedisi Bumi Cenderawasih (EBC) di site jump Puncak, Jawa Barat.Dok. MAPALA UI Latihan pilot paralayang Ekspedisi Bumi Cenderawasih (EBC) di site jump Puncak, Jawa Barat.
Setelah melakukan ekspedisi, Mapala UI juga akan mengadakan diskusi bersama pelaku industri wisata petualangan, Pemerintah Daerah Papua Barat, akademisi, di Manokwari. Hasil diskusi nantinya akan menjadi bahan masukan untuk meningkatkan sektor pariwisata di Papua Barat.

Diskusi tersebut bertema “Menguak Potensi Wisata Minat Khusus Papua Barat” dan akan membahas mengenai potensi wisata minat khusus dari tempat-tempat yang telah dieksplor oleh tim Pesona Alam Cenderwasih.

Dalam tim ekspedisi turut serta para penggiat alam senior Mapala UI serta pelaku industri wisata petualangan dan pengajar program studi pariwisata dari Universitas Indonesia. Mereka adalah David Agustinus Teak, Lody Korua, Setyo Ramadi, Iman Abdurrahman, dan Diaz Pranita.

"Kegiatan ini mempunyai ide yang bagus dan keinginan yang murni dari mahasiswa. Dengan Mapala UI merealisasikan kegiatan ini, kami senang dan bangga karena UI hadir dalam masyarakat diwakili oleh Mapala," kata Rektor Universitas Indonesia, Muhammad Anis.

Sebelumnya, pada Agustus 2017, Mapala UI telah menyelenggarakan sebuah ekspedisi speleologi lainnya yaitu Manusela Speleology Expedition 2017.Dok. MAPALA UI Sebelumnya, pada Agustus 2017, Mapala UI telah menyelenggarakan sebuah ekspedisi speleologi lainnya yaitu Manusela Speleology Expedition 2017.
Tim Mapala UI juga akan menyelenggarakan bakti sosial di Distrik Anggi Gida, Kabupaten Pegaf. Tim Mapala UI bersinergi dengan Tim Bantuan Medis Fakultas Kedokteran (TBM FK) UI, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan (BEM FIK) UI dan BEM Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI.

“Tim Bhakti Papua akan melakukan penyuluhan mengenai pentingnya higienitas personal serta pola hidup sehat kepada siswa sekolah dasar di Distrik Anggi Gida. Selain itu, tim juga akan melakukan pemeriksaan kesehatan massal yang mencakup pemeriksaan gula darah, tekanan darah, tingkat obesitas, kadar lemak, asam urat dan kolesterol, serta memberikan obat dan rujukan yang diperlukan,” ujar Penanggung Jawab Tim Bhakti Papua, Azhari Shofiya.

Ketua Umum Mapala UI, Muhammad Jazmi Dwi Hartono, mengatakan Papua selalu menjadi tempat yang istimewa dalam sejarah Mapala UI.

Tim ekspedisi Mapala UI tengah menuruni salah satu jeram pada section satu di Sungai Ae Dikit, Jumat (12/2/2016).  Mapala UI menilai jeram ini memiliki tingkat kesulitan berskala 5.Arsip Mapala UI Tim ekspedisi Mapala UI tengah menuruni salah satu jeram pada section satu di Sungai Ae Dikit, Jumat (12/2/2016). Mapala UI menilai jeram ini memiliki tingkat kesulitan berskala 5.
"Kegiatan Ekspedisi Bumi Cendrawasih merupakan wujud nyata Mapala UI dalam mengaplikasikan tanggung jawab perguruan tinggi yaitu Tri Dharma Perguruan Tinggi yang berisi Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, serta Pengabdian Masyarakat,"

"Sebagai organisasi yang berusia lebih dari setengah abad, kami akan terus mengabdi untuk Indonesia,” lanjutnya.

Dalam ekspedisi ini, Mapala UI didukung penuh oleh Pemerintah Provinsi Papua Barat, TNI-AD, Kementerian Pembangunan Desa dan Daerah Tertinggal, Kementerian Kesehatan, PT. PLN (Persero), PT Eigerindo Multi Produk Industri (Eiger), Madu Bima, Telkomsel, TBM FK UI, BEM FKM UI, dan BEM FIK UI. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com