Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suka Pedas? Wajib Icip Mangut Manyung Bu Fat di Semarang

Kompas.com - 21/07/2018, 17:00 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi


SEMARANG, KOMPAS.com - Siraman kuah panas dengan potongan cabai rawit yang melimpah di atas ikan asap gurih. Anda bisa menemukan sensasinya di Kepala Manyung Bu Fat.

Bagi yang gemar masakan pedas, salah satu kuliner yang melegenda di Semarang ini patut jadi menu makan siang Anda. Ya, Mangut Ikan Manyung ala Bu Fat.

Deretan mobil terparkir rapi hingga bahu jalan, resto Kepala Manyung bu Fat kerap disesaki pembeli di siang hingga sore hari. Baik yang di gerai pusat, Jalan Ariloka, maupun di cabangnya Jalan Raya Sukun, Banyumanik, Semarang.

Keringat terlihat mengucur dari tiap-tiap pelanggan yang semangat membelah sela-sela tulang manyung dengan tangannya. Selain pedas, sensasi makan kepala ikan dengan tangan, jadi daya tarik tersendiri di sini.

"Mau kerja kantoran, mau rapi, mau gimana pun kalau udah depan kepala manyung ini enaknya pada pake tangan langsung," tutur Winda Riskayani (26) pemilik cabang pertama Kepala Mangut Manyung Bu Fat kepada KompasTravel, di restonya, Kamis (19/7/2018).

Warung makan Kepala Manyung Selera bu Fat yang tersohor di Semarang, Kamis, (19/7/2018).KOMPAS.com/MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Warung makan Kepala Manyung Selera bu Fat yang tersohor di Semarang, Kamis, (19/7/2018).
Winda Riskayani merupakan anak dari ibu Bekti, sekaligus cucu dari bu Fatimah Bu Fat sang penggagas resto sejak 1969. Kini Winda yang mengurus cabang pertama dari resto Kepala Manyung bu Fat, yang ada di Srondol.

Ikan manyung merupakan ikan laut yang dagingnya biasa digunakan untuk ikan asin jambal roti. Gurih dan padat dagingnya menjadi alasan bu Fatimah untuk mengolah kepala dan daging ikan ini.

Di resto ini ikan manyung didapat dari perairan Jepara, Cirebon, sampai Banyuwangi. Lalu ikan diasap di sentra pengasapan ikan Demak, untuk kemudian diolah dengan bumbu ala bu Fat.

"Cabe itu sehari bisa lima kilo buat manyung saja," tuturnya.

Warung makan Kepala Manyung Selera bu Fat yang tersohor di Semarang, Kamis, (19/7/2018).KOMPAS.com/MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Warung makan Kepala Manyung Selera bu Fat yang tersohor di Semarang, Kamis, (19/7/2018).
KompasTravel sempat mencoba sajian kepala manyungnya bersama tim Kampung Legenda Mall Ciputra, karena bagan kepala inilah yang justru paling favorit. Dengan ukuran sebesar bola sepak, kepala manyung ini bisa untuk tiga sampai lima orang.

Pengalaman mencari daging dalam sela-sela tulang lunak menjadi seni tersendiri. Daging kepala ikan ini memang terasa lembut, tapi padat, ada beberapa bagian yang kenyal.

Kuah ala Bu Fat dengan cabai dan rempah yang kaya memberikan citarasa khas yang bikin ketagihan.

"Pake ikan ini karena gurih, ditambah bawang putih, brambang (bawang merah), cabe rawit besar, cabe hijau, salam, laos, pake santen dan kemiri," jelasnya.

Ramainya warung makan Kepala Manyung Selera bu Fat yang tersohor di Semarang, Kamis, (19/7/2018).KOMPAS.com/MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Ramainya warung makan Kepala Manyung Selera bu Fat yang tersohor di Semarang, Kamis, (19/7/2018).

Di etalasenya, Anda juga bisa memilih 34 macam hidangan lainnya sebagai pelengkap, mulai sayuran, goreng-gorengan, botok, hingga lalapan. Bagi yang tidak suka pedas juga ada banyak pilihan, seperti tumis cumi, telur ikan, dan lainnya.

Setiap harinya satu cabang ini menghabiskan sekitar 100 porsi manyung. Satu porsi kepala manyung, dijual seharga Rp 75.000-Rp 150.000 untuk yang berat mencapai dua kilogram.

Bagi Anda yang mau mencicip citarasa yang legendaris ini, bisa berkunjung ke tiga lokasi Resto Kepala Manyung Bu Fat, antara lain di Jalan Sukun, Banyumanik, dan Jalan Ariloka, Krobokan Semarang Barat, pukul 07.00-19.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com