TANGERANG, KOMPAS.com - Bandara Banyuwangi dan Lombok akan difokuskan menjadi bandara khusus penerbangan berbiaya murah (LCC) sebagai penghubung ke Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali untuk lebih menarik minat wisatawan mancanegara.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin usai "Coffee Morning dan Breakfast Meeting" di Tangerang, Selasa (24/7/2018), menjelaskan konsep awal Bandara Blimbingsari Banyuwangi sebagai bandara LCC adalah kebutuhan bandara penunjang bandara Bali yang sudah sangat padat kapasitasnya.
"Karena Bu Menteri BUMN merencanakan daerah penunjang Bali yaitu Banyuwangi dan Lombok. Bali sudah cukup padat karena ada persoalan kapasitas, sehingga harus mereduksi itu dengan cara yang pas," katanya.
Baca juga: 5 Kuliner Khas Bali-Lombok Selain Ayam Taliwang dan Bebek Betutu
Nantinya kedua bandara tersebut akan menjaring wisman yang akan ke Bali dengan menawarkan paket wisata murah, namun melingkupi semua.
"Bali tetap jadi magnet, sekarang kalau naik ke Bali biaya murah dengan satu malam di Banyuwangi terus dapat fasilitas dengan 'cruise' menyeberang ke Bali, orang akan mikir untuk memilih ini untuk wisata, jadi memang harus dirancang seperti itu," katanya.
Baca juga: Menpar Dorong Banyuwangi Jadi Bandara Internasional
Selain itu, lanjut dia, dengan demikian pesawat-pesawat yang bermalam di Bali akan berkurang karena teralihkan ke Bandara Banyuwangi dan Lombok.
Awaluddin menambahkan pesawat yang terparkir di Bandara Bali juga akan diseleksi untuk meningkatkan kapasitas muat pesawat.
Baca juga: Ke Bali lewat Jalur Darat, Mengapa Tidak?
Dia menuturkan upaya tersebut juga dicapai melalui kerja sama dengan PT Angkasa Pura I sebagai operator Bandara Lombok.
"Nanti AP I memindahkan pesawat baling-baling yang selama ini parkir di Ngurah Rai dan nginapnya di Banyuwangi atau Lombok," katanya.
Selain itu, lanjut dia, bandara LCC juga harus dirancang dari segi layanan, operasi dan komersialnya.
Sementara pelayanannya tidak banyak melibatkan tenaga manusia serta komersialnya memberikan harga murah tetapi masih tetap untung dan tidak ada yang berbeda dari segi fasilitas.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso mengatakan faktor keselamatan tetap tidak berbeda dan tidak ada toleransi.
"Tetap keamanan dan keselamatannya dijaga. Jadi kemurahan-kemurahan ini bisa difokuskan ke arah pelayanan minimalis tapi tetap menjaga keselamatan dan LCC itu bisa berupa maskapai, terminal bahkan bandara," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.