WAIGEO, KOMPAS.com - Piaynemo, salah satu kawasan wisata di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat menjadi saksi sejarah prosesi ditenggelamkannya obor Asian Games 2018.
Belum tentu puluhan tahun mendatang obor pertanda pesta olah raga Asia tersebut kembali singgah di Raja Ampat.
Kamis (26/7/2018), banyak warga berkumpul di kawasan wisata Piaynemo. Berbagai persiapan dilakukan, mulai dari dekorasi tempat dengan bendera warna-warni hingga menghias kapal-kapal kayu dengan gambar-gambar khas Asian Games.
Warga mengenakan rok berbahan daun sagu dan hiasan kepala khas masyarakat Papua. Suling tambur yang kini menjadi musik khas Papua berjajar di akses masuk Piaynemo untuk menyambut obor masyur tersebut.
Suasana siang itu begitu semarak
Siang itu, Tri Suswati, istri Kapolri Jenderal Tito Karnavian tiba di Piaynemo dengan mengenakan baju selamnya. Pada kesempatan tersebut Tri akan menyelamkan obor Asian Games didampingi penyelam lainnya dan Puteri Indonesia tahun 2008, Nadine Candrawinata.
Suling tambur mulai ditabuh, warga merapat dan memandang ke arah birunya laut Piaynemo. Dari arah Timur rombongan. Kapal mendekat ke arah Piaynemo.
Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei, Nadine beserta rombongan lain berada di arak-arakan kapal tersebut.
Mengiringi arak-arakan kapal, tujuh tujuh prajurit Korps Marinir TNI Angkatan Laut dan Ketua Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) sekaligus mantan perenang nasional Richard Sam Bera berenang sejauh 500 meter membawa api obor yang terletak di dalam tinder box.
Sesampainya di daratan, api obor diserahkan kepada seorang pelari yang merupakan Kopral Dua TNI Angkatan Darat Michael Edwin Wakum.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.