Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menepati Janji Leluhur Banyuwangi di BEC 2018

Kompas.com - 30/07/2018, 11:24 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

Dia mengaku terkesan dengan karnaval tersebut karena melibatkan dan masyarakat Banyuwangi secara langsung.

"Saya baru sekali ini melihat karnaval. Banyuwangi paten. Pemerintah dan masyarakat terlihat menyatu dan bekerja sama dengan baik," kata Luhut.

Selain itu dia juga menjelaskan sektor pariwisata saat ini menjadi penyumbang penerimaan negara terbesar setelah sektor energi, dan tak lama lagi diprediksi menjadi sumber penerimaan terbesar negara.

"Pertumbuhan pariwisata di Banyuwangi cukup bagus dan pemerintah pusat akan membangun beberapa infrastruktur karena Banyuwangi menjadi salah satu daerah penyangga pertemuan tahunan IMF-World Bank yang diikuti 17.000 delegasi seluruh dunia, Oktober mendatang di Pulau Bali. Sebagian delegasi itu bakal mendarat dan berwisata di Banyuwangi," kata Luhut.

Para wisatawan asing ikut dalam parade Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2018, Minggu (29/7/2018).KOMPAS.com/IRA RACHMAWATI Para wisatawan asing ikut dalam parade Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2018, Minggu (29/7/2018).
Selain 120 talent, hadir juga 35 wisatawan asing yang ikut dalam parade Banyuwangi Ethno Carnival. Mereka ada yang berasal dari Jerman, Australia, Kolombia, Turkmenistan, Rusia, Palestina, Tajikistan, Rwanda, Uganda dan Hungaria.

Menggunakan pakaian Gandrung dan pakaian adat Banyuwangi, mereka menari di panggung utama.

Salah satu yang terpilih adalah Anne Reina asal Jerman. Anne mengetahui informasi pergelaran BEC dari grup facebook Backpacking Indonesia. Anne yang sedang melakukan perjalanan keliling Indonesia bersama sang suami sangat bersemangat ikut terlibat dalam acara ini.

Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2018 mengambil tema Puter Kayun.KOMPAS.com/IRA RACHMAWATI Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2018 mengambil tema Puter Kayun.
“Beruntung kami terpilih ikut di event ini. Apalagi kami sangat suka menikmati seni dan budaya lokal dari tempat-tempat yang kami datangi. Ini jadi pengalaman buat kami bisa dilibatkan di event budaya ini,” kata Anne.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com