KOMPAS.com - Berbadan tegap, seragam loreng, dan sepatu lars merupakan beberapa pemandangan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (23/7/2018) dini hari itu. Derap langka personil Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) seakan-akan menjadi penanda kesiapan mereka menuju ke medan tugas masing-masing.
Saya dan teman-teman juga sibuk mempersiapkan alat-alat yang kami bawa. Lalu, kami menanti detik-detik keberangkatan dengan pesawat Hercules, atau yang biasa disebut Herky.
Personil TNI sudah ramai di lanud Halim Perdanakusuma. Mobil pengangkut bagasi juga mondar-mandir mengangkut logistik yang harus dibawa. Semua petugas pun sibuk menyiapkan teknis keberangkatan.
Kali ini saya dan seluruh rekan Ekspedisi Bumi Cenderawasih Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI) akan menuju tanah Papua, tepatnya ke Pegunungan Arfak. Kami berkesempatan untuk menumpang pesawat Herky milik TNI AU sampai Landasan Udara (Lanud) Manuhua, Biak.
(Baca juga: Tim Ekspedisi Bumi Cendrawasih Mapala UI Bakal Jelajahi Papua Barat)
Pesawat yang kami tumpangi ini sebenarnya bukan pesawat penumpang pada umumnya. Pesawat ini sebenarnya merupakan pesawat angkut berat yang memiliki fungsi untuk mengangkut logistik seperti semen bahkan mobil lapis baja.
Meskipun pesawat ini sudah memiliki umur yang tidak bisa dibilang muda lagi, tetapi pesawat masih dalam kondisi yang cukup prima. Bukan tanpa alasan pihak TNI AU masih berlangganan pesawat ini sejak 1958.
Mesin turboprop yang dimiliki pesawat ini dianggap cukup handal untuk bermanuver di kawasan pegunungan di Indonesia bagian timur. Dalam pengoperasian pesawat ini juga hanya dibutuhkan lima orang petugas. Ya, tidak ada pramugari seperti pesawat komersial pada umumnya.
Selama perjalanan pun teknisi pesawat selalu siap siaga di depan mesin pesawat agar pesawat dapat take off dengan aman tanpa adanya kegagalan terbang.
Sejujurnya pengalaman terbang dengan Herky merupakan yang pertama bagi saya sekaligus juga merupakan pengalaman terbang dengan pesawat saya yang pertama. Meski begitu, tidak ada rasa takut sama sekali yang saya rasakan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.