Maklum saja, rasa takut dan cemas saya sudah tertuju semua pada Pegunungan Arfak, Papua Barat, yaitu lokasi ekspedisi yang akan saya hadapi.
Meskipun belum pernah menggunakan pesawat sebelumnya, tetapi setidaknya saya mengetahui prosedur pada pesawat komersial. Hal-hal seperti perintah untuk mengenakan sabuk pengaman saat akan take off, landing, atau cuaca buruk tidak akan ditemui di pesawat ini.
Bahkan, kita bisa saja tidur selonjoran di atas tumpukan logistik yang dibawa. Hal ini memungkinkan karena tidak ada pemisah antara tempat penumpang dengan logistik. Semua berbaur menjadi satu.
Jangan pula dibayangkan tempat duduk yang empuk dan nyaman. Kursi yang ada hanyalah sejenis tandu yang diikat dengan tali webbing. Itu pun dengan jumlah yang sangat minim.
Jika tidak dapat tempat duduk, maka kreativitas bermain peran disini. Seorang tentara yang saya temui langsung mengambil muatan logistik berupa bantal, lalu tidurlah ia di atas tumpukan peti kemas logistik beralaskan kasur tersebut.
(Baca juga: Ekpedisi Bumi Cendrawasih Mapala UI Fokus Gali Potensi Wisata Papua Barat)
Meskipun terkesan suram, tetapi kemampuan personil angkatan udara dari Skadron Udara (Skadud) 31 tak dapat dianggap remeh. Seluruh take off dan landing yang dilakukan sangat sempurna. Bahkan saya tidak merasakan hentakan yang berarti saat mendarat.
Begitu juga saat terjadi turbulensi, meski dengan kursi seadanya tidak mempengaruhi kenyamanan perjalanan. Perjalanan yang dimulai dari Halim Perdanakusuma, Jakarta dan berakhir di Lanud Manuhua, Biak ini sempat beberapa kali melakukan pendaratan untuk menurunkan beberapa logistik.
Kami sempat singgah di Lanud Hasanuddin, Sulawesi Selatan. Di sana saya dibuat cukup takjub dengan pemandangan yang saya lihat.
Tujuh buah pesawat SU-27/SU-30 atau yang biasa disebut Sukhoi sedang terparkir di hanggar pesawat. Saya melihat dengan cukup takjub dari dalam jendela pesawat Hercules. Maklum, terakhir saya melihat pesawat itu dari dekat yaitu pada 2012 akhir.
Pendaratan kedua di lanud Pattimura, Ambon. Di sana kami menyempatkan diri untuk cuci muka dan dan ke kamar kecil sejenak.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.