Sania menunjukan satu anggrek unik salah satu kebanggaan obyek wisata ini, yaitu anggrek Dracula Mix Simia, atau yang biasa disebut Anggrek Monyet. Sayangnya tanaman tersebut baru saja merontokan bunganya.
"Kalau mekar, kelopaknya tuh memang kaya muka monyet. Sayang kalau tanaman asli (spesies) paling sebulan mekarnya," jelas Senia.
Bagi yang tertarik dengan anggrek, obyek wisata ini menawarkan konsep edukasi mulai dari mengenal ragam anggrek, belajar cara menanamnya, merawatnya, hingga mengembangbiakkannya.
Tersedia spot-spot belajar anggrek salah satunya di Bazar Anggrek. Anda bisa memesan paket wisata edukasi tersebut sesuai kebutuhan, juga bisa membeli koleksi anggrek mulai harga Rp 125.000 untuk jenis anggrek bulan yang sudah dewasa.
"Kami lagi mau buka kelas 'piknik anggrek', mulai dari cara pengenalan anggrek jenis-jenisnya dan kekayaan anggrek Indonesia, cara budidaya, perawatan, sampai belajar media tanam anggrek, ada simulasi nanam anggrek juga, total 1-2 jam," terang Senia.
Bagu menceritakan, obyek wisata yang baru berusia 11 bulan ini diinisiasi oleh sang pemilik yang amat mencintai dunia anggrek. Pada awalnya tanah ini disewa untuk menampung berbagai jenis koleksinya.
"Daripada cuman nampung koleksinya, kenapa engga kita buat wisata edukasi," kata Bagus mewakili pemilik yang enggan disebutkan namanya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan