Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pantai Bosnik, Keindahan yang Tersembunyi di Papua

Kompas.com - 06/08/2018, 22:10 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

Sebelumnya, saat makan siang di tengah kota, Pak Sampir menjelaskan bahwa gugusan pulau di timur Biak bernama Kepulauan Pandaidori tersebut menyimpan kekayaan alam bahari yang luar biasa. Ada sekitar 20 spot menyelam dengan pantai-pantai landai yang cocok untuk snorkeling.

Lamunan sore hari di gazebo terpecahkan oleh suara teman-teman yang lain. Mereka begitu semangat untuk berenang di pantai.

Memang kondisi ombak yang tidak begitu besar dan pasir yang bersih menjadikan pantai ini sangat nyaman untuk bermain. Dengan air yang begitu jernih, kita dapat melihat dasar pantai beserta gradasi air lautnya.

Saat hari semakin sore dan kami pun semakin lelah bermain air dan terjangan ombak, kami putuskan untuk menyudahi petualangan hari ini. Namun, belum sempat melangkah jauh dari pantai, terlihat dari kejauhan ada perahu yang akan menyandarkan kapalnya.

Kami bergegas menghampiri dan ikut mendorong perahu ke daratan. Sepertinya keberuntungan menyertai kami, karena saat berkenalan, pemilik perahu tersebut rupanya seorang nelayan yang juga seorang kepala sekolah. Ia bernama Bapak Simon.

Ia membawa satu kotak boks pendingin penuh ikan yang baru saja ia tangkap di lepas pantai Bosnik. Tubuh yang lelah dan perut yang kelaparan mendorong kami untuk membeli hasil tangkapan Pak Simon.

Baca juga: Wisata di Biak, Kota Kenangan Megawati hingga Goa Jepang...

Dengan melalui tawar-menawar akhirnya kami membeli 2/3 boks ikan dengan harga Rp 200.000, ditambah seekor gurita dengan harga Rp 50.000.

Tak terasa malam mulai menyelimuti Pantai Bosnik. Kami bergegas pulang dan mobil pun melaju kencang melewati jalanan Biak yang diterangi sesekali oleh lampu jalanan.

Tergambar oleh kami rencana malam itu untuk sampai di penginapan dan membuat barbeque seadanya. Malam hari di Biak memang tidak seperti malam hari biasanya di Jakarta. Hanya sepi yang ada. Namun, malam itu candaan dari petualangan yang kami lewati membuatnya gegap gempita.

(Artikel dari anggota Tim Ekspedisi Bumi Cenderawasih Mapala UI, Raihan Arul. Artikel dikirimkan langsung untuk Kompas.com di sela-sela kegiatan Ekspedisi Bumi Cenderawasih di Papua Barat)

*Catatan redaksi

Telah terjadi perubahan isi artikel. Sebelumnya, ada kesalahan penulisan informasi yang seharusnya tak ditampilkan yakni konsumsi kima. Kima adalah hewan laut yang dilindungi oleh pemerintah. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com