Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pantai Bosnik, Keindahan yang Tersembunyi di Papua

Kompas.com - 06/08/2018, 22:10 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

KOMPAS.com - "Pantai dan pemandangan bawah laut Biak ini sebenarnya tidak kalah dengan Raja Ampat, hanya kurang dipublikasikan saja" ujar Mayor Yogi Azhar Koto.

Jika dipikir-pikir, kalimat tersebutlah yang membuat khayalan tentang indahnya Pegunungan Arfak, tempat Ekspedisi Bumi Cendrawasih Mapala UI akan dilangsungkan, sedikit bergeser ke Biak.

Berbagai pertamyaan pun muncul, “Apa benar pulau yang hanya kami jadikan transit sebelum pindah ke Manokwari ini menyimpan pemandangan laut yang begitu indah?”

“Kira-kira keindahan laut apa yang dapat kami nikmati sebelum melanjutkan perjalanan kami?”

(Baca juga: Pengalaman Naik Pesawat Hercules, Transportasi Milik TNI AU...)

Mayor Yogi banyak bercerita tentang obyek wisata yang ada di Biak. Dari ceritanya, kami dapat menangkap sebuah pesan bahwa beliau begitu cinta dengan keindahan bawah laut pulau yang terletak di Teluk Cenderawasih ini.

Dalam persinggahan kami yang sebentar, kami disambut hangat oleh Kolonel Pnb Fajar Adriyanto sebagai pemimpin Landasan Udara (Lanud) Manuhua. Sekali lagi, ia menyarankan kami untuk berkeliling Pulau Biak sebelum menuju Manokwari.

Tim Ekspedisi Bumi Cenderawasih Mapala UI membahas potensi wisata di Pantai Bosnik, Biak, Papua Barat. Dok. MAPALA UI Tim Ekspedisi Bumi Cenderawasih Mapala UI membahas potensi wisata di Pantai Bosnik, Biak, Papua Barat.
Kali ini, tak hanya berhenti sampai ajakan, ia juga menyediakan sebuah truk angkut personel untuk mengekplorasi Pulau Biak bersama salah seorang personel TNI AU yang diinstruksikan untuk menemani kami berkeliling.

Ia adalah Sersan II Sampir Purnomo, akrab disapa Pak Sampir, archer dan diver andalan di Lanud Manuhua.

Rencana kami untuk berkeliling Biak selama sehari penuh mulai rampung. Itu bersamaan dengan batalnya jadwal pelayaran kapal yang seharusnya membawa kami ke Manokwari.

Pak Sampir membawa kami mengeksplorasi berbagai berbagai tempat. Ia mengajak kami tujuan wisata andalan di Pulau Biak, yaitu Pantai Segara Indah atau yang paling akrab disapa oleh masyarakat sekitar dengan Pantai Bosnik.

Saat ditanya mengapa, Pak Sampir menjelaskan bahwa keindahan pantai di timur Biak tersebut sangat cocok untuk disaksikan saat hari mulai menjelang senja. Pantai Bosnik terletak di Desa Woniki, Biak Timur.

Sebenarnya pantai ini tidak terlalu jauh dari pusat kota, sekitar kurang lebih 45 menit ke arah timur. Aksesnya pun cukup mudah karena hanya tinggal menyusuri jalan beraspal di sepanjang pantai.

Warga Biak duduk di pinggir Pantai Bosnik, Papua Barat.Dok. MAPALA UI Warga Biak duduk di pinggir Pantai Bosnik, Papua Barat.
Kami sampai di pantai ini menjelang senja usai berkeliling pusat Kota Biak. Saat itu angin berhembus dengan kecepatan sedang, tidak terlalu pelan tetapi tidak pula terlalu kencang.

(Baca juga: Liburan ke Pulau Biak, Coba Mampir Foto-foto di Bukit Satu Hati)

Matahari mulai menyelinap di balik awan-awan, menciptakan pantulan kekuningan di permukaan laut Bosnik. Pemandangan indah ini kami nikmati dari gazebo-gazebo yang terbaris rapi menghadap dua buah pulau kecil yang bersebelahan, yaitu Pulau Owi dan Pulau Auki.

Di balik bayang-bayang kedua pulau tersebut terlihat Pulau Japen yang jauh lebih besar. 

Sebelumnya, saat makan siang di tengah kota, Pak Sampir menjelaskan bahwa gugusan pulau di timur Biak bernama Kepulauan Pandaidori tersebut menyimpan kekayaan alam bahari yang luar biasa. Ada sekitar 20 spot menyelam dengan pantai-pantai landai yang cocok untuk snorkeling.

Lamunan sore hari di gazebo terpecahkan oleh suara teman-teman yang lain. Mereka begitu semangat untuk berenang di pantai.

Memang kondisi ombak yang tidak begitu besar dan pasir yang bersih menjadikan pantai ini sangat nyaman untuk bermain. Dengan air yang begitu jernih, kita dapat melihat dasar pantai beserta gradasi air lautnya.

Senja di Pantai Bosnik, Biak, Papua Barat.Dok. MAPALA UI Senja di Pantai Bosnik, Biak, Papua Barat.
Saat hari semakin sore dan kami pun semakin lelah bermain air dan terjangan ombak, kami putuskan untuk menyudahi petualangan hari ini. Namun, belum sempat melangkah jauh dari pantai, terlihat dari kejauhan ada perahu yang akan menyandarkan kapalnya.

Kami bergegas menghampiri dan ikut mendorong perahu ke daratan. Sepertinya keberuntungan menyertai kami, karena saat berkenalan, pemilik perahu tersebut rupanya seorang nelayan yang juga seorang kepala sekolah. Ia bernama Bapak Simon.

Ia membawa satu kotak boks pendingin penuh ikan yang baru saja ia tangkap di lepas pantai Bosnik. Tubuh yang lelah dan perut yang kelaparan mendorong kami untuk membeli hasil tangkapan Pak Simon.

Baca juga: Wisata di Biak, Kota Kenangan Megawati hingga Goa Jepang...

Dengan melalui tawar-menawar akhirnya kami membeli 2/3 boks ikan dengan harga Rp 200.000, ditambah seekor gurita dengan harga Rp 50.000.

Tak terasa malam mulai menyelimuti Pantai Bosnik. Kami bergegas pulang dan mobil pun melaju kencang melewati jalanan Biak yang diterangi sesekali oleh lampu jalanan.

Tergambar oleh kami rencana malam itu untuk sampai di penginapan dan membuat barbeque seadanya. Malam hari di Biak memang tidak seperti malam hari biasanya di Jakarta. Hanya sepi yang ada. Namun, malam itu candaan dari petualangan yang kami lewati membuatnya gegap gempita.

(Artikel dari anggota Tim Ekspedisi Bumi Cenderawasih Mapala UI, Raihan Arul. Artikel dikirimkan langsung untuk Kompas.com di sela-sela kegiatan Ekspedisi Bumi Cenderawasih di Papua Barat)

*Catatan redaksi

Telah terjadi perubahan isi artikel. Sebelumnya, ada kesalahan penulisan informasi yang seharusnya tak ditampilkan yakni konsumsi kima. Kima adalah hewan laut yang dilindungi oleh pemerintah. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com