Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pisang Plenet, Camilan Pinggir Jalan di Semarang

Kompas.com - 10/08/2018, 09:07 WIB
Gaby Bunga Saputra,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain lumpia semarang, Kota Semarang juga terkenal dengan pisang planet sebagai salah satu pilihan camilan. Berbagai pedagang menjajakan camilan ini, namun yang paling legendaris adalah Pisang Plenet Mbah Toerdi yang ada sejak 1952.

Pembuat pertama adalah Javar, kemudian saat ini diteruskan oleh anaknya, Toerdi, 82 tahun bersama cucunya Triyono, 54 tahun. Pisang Plenet Mbah Toerdi ini biasa dijajakan di Jalan Pemuda, Semarang, Jawa Tengah.

Namun, saat ini Anda tidak perlu jauh-jauh untuk menikmati manisnya Pisang Plenet Mbah Toerdi, yang saat ini hadir di Kampoeng Legenda, Mal Ciputra, Jakarta.

Baca juga: Pisang Bakar Khas Semarang Bisa Eksis Lebih dari Setengah Abad

Agenda kuliner yang menghadirkan lebih dari 70 kuliner legendaris dari berbagai daerah ini hadir pada 8-19 Agustus 2018.

Generasi ketiga Pisang Plenet Mbah Toerdi, Triyono, sedang membuat pisang plenet.KOMPAS.COM/gaby bunga saputra Generasi ketiga Pisang Plenet Mbah Toerdi, Triyono, sedang membuat pisang plenet.
KompasTravel sempat bertemu dengan pemilik generasi ketiga, Triyono, di Kampoeng Legenda dan mencicipi pisang planet hasil racikan langsung sang pemilik.

“Kita sudah tiga generasi, dari nenek saya kemudian bapak saya, baru saya. Saat ini tinggal saya dan bapak yang meneruskan. Bapak saat ini masih jualan di Jalan Pemuda, Semarang,” ujar generasi ketiga Pisang Plenet Mbah Toerdi, saat ditemui di Kampoeng Legenda, Mal Ciputra, Jakarta, Kamis (9/8/2018).

Baca juga: 5 Kuliner Legendaris Semarang yang Wajib Dicoba

Seperti namanya, pisang plenet adalah pisang kepok yang dibakar, lalu dipenyet agar menjadi pipih dan diberi margarin. Pisang akan ditumpuk sebanyak empat buah, kemudian diberikan berbagai topping di setiap tumpuknya sesuai keinginan pembeli.

Gerobak Pisang Plenet Mbah Toerdi dari Semarang di Kampoeng Legenda.KOMPAS.COM/gaby bunga saputra Gerobak Pisang Plenet Mbah Toerdi dari Semarang di Kampoeng Legenda.
Pisang plenet hadir dengan berbagai topping seperti, cokelat, selai nanas, kacang, dan gula putih. Di Semarang, pisang plenet diberi harga Rp 10.000, tapi khusus di Kampoeng Legenda Mal Ciputra, Anda bisa menikmati pisang plenet dengan harga Rp 17.000.

Kampoeng Legenda dihadirkan dalam rangka memperingati HUT ke-73 RI sekaligus melestarikan dan mengenalkan kuliner legendaris sebagai citra bangsa Indonesia kepada generasi milenial.

Lebih dari 70 kuliner legendaris dari berbagai daerah didatangkan di Kampoeng Legenda, Mal Ciputra. Diantaranya, Asem-asem Koh Liem (1978) dari Semarang, Gudeg Yu Djum (1950) dari Yogyakarta, Nasi Jamblang Mang Dul (1970) dari Cirebon, Kupat Tahu Gempol (1965) dari Bandung, Sate Padang AjobRamon (1983) dari Padang, dan masih banyak lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com