Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambut Asian Games, Mengapa Monumen Selamat Datang Menghadap Utara?

Kompas.com - 13/08/2018, 16:28 WIB
Silvita Agmasari,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Monumen Selamat Datang menjadi salah satu bangunan ikonik di Jakarta. Lokasinya berada persis di tengah Bundaran Hotel Indonesia, dan memiliki nilai sejarah yang tinggi. Berikut adalah lima fakta unik mengenai Monumen Selamat Datang:

1. Dibangun untuk Asian Games 1962

Monumen Selamat Datang adalah salah satu dari sekian banyak bangunan yang dibangun untuk momen Asian Games 1962. Rancang awal dikerjakan oleh seniman sekaligus Wakil Gubernur Jakarta saat itu, Henk Ngantung. Kemudian dikerjakan oleh pematung Edhi Sunarso. Monumen Selamat Datang diresmikan langsung oleh Soekarno pada 1962.

2. Konsep Patung Melambangkan Keramahan Orang Indonesia

Saat meminta dibuatkan desain monumen oleh Henk Ngantung, Soekarno ingin agar monumen menggambarkan keterbukaan bangsa Indonesia dalam menyambut delegasi Asian Games 1962.

Baca juga: Suvenir Asian Games Diburu Wisatawan Lokal dan Mancanegara

Henk Ngantung lantas mendesain monumen dalam bentuk muda-mudi yang riang gembira menyambut delegasi Asian Games yang datang.

Bunga yang ada di genggaman patung merupakan simbol persahabatan atas kedatangan delegasi. Hal ini disampaikan oleh Konservator dari Pusat Konservasi Cagar Budaya DKI Jakarta Sukardi.

Monumen Selamat Datang di Jakarta Pusat. Kompas.com/Silvita Agmasari Monumen Selamat Datang di Jakarta Pusat.

3. Karya Pematung Muda

Edhie Sunarso merupakan pematung mantan tentara perjuangan kemerdekaan RI. Ia belajar menggambar dan memahat patung saat mendekam di penjara menjadi tawanan perang KNIL. Saat diminta Soekarno membuat monumen, usianya relatif muda, baru 28 tahun.

"Edhi Sunarso terkenal dengan karya patung yang maskulin. Bisa dilihat dari monumen-monumen yang dibuat, bentuk otot terlihat jadi dan menonjol," kata kurator Pameran Seni Koleksi Istana Kepresidenan Republik Indonesia, Watie Moerany saat ditemui di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, Jumat (3/8/2018).

Monumen lain yang dibuat oleh Edhie Sunarso selain Monumen Selamat Datang adalah Monumen Pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng, dan Monumen Dirgantara di Pancoran.

Foto-foto proses pembuayan Monumen Selamat Datang. Kompas.com/Silvita Agmasari Foto-foto proses pembuayan Monumen Selamat Datang.

4. Desain Monumen Dikoreksi Soekarno

Soekarno terkenal sebagai kepala negara yang punya selera seni tinggi dan sangat detail. Saat pembuatan awal Monumen Selamat Datang, Soekarno merasa ukuran patung terlalu besar dan meminta ukuran patung diperkecil dari yang tujuh meter menjadi lima meter.

Foto-foto dari proses pembuatan Monumen Selamat Datang dapat dilihat di Pameran Seni Koleksi Istana Kepresidenan Republik Indonesia, bagian memorabilia Asian Games 1962 di Galeri Nasional sampai 31 Agustus 2018.

5. Arti Monumen Menghadap Utara

"Monumen ini menghadap Utara untuk menyambut delegasi Asian Games 1962 dari berbagai negara yang datang dari Bandara Kemayoran," kata pemandu Tur Napak Tilas Asian Games, Ira Lathief dari Wisata Kreatif Jakarta.

Ira menjelaskan delegasi Asian Games yang datang kala itu, dari Bandara Kemayoran langsung diantar ke tempat menginap di Hotel Indonesia sehingga disambut oleh Monumen Selamat Datang.

Bandara Kemayoran sendiri beroperasi dari 1940-1985, sampai akhirnya penerbangan sipil dipindahkan ke Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com