Saya segera turun dari pesawat dan diarahkan ke dalam bandara kecil yang lebih mirip pusat kesehatan masyarakat (puskesmas).
Ya, bandara disini masih terbilang sangat sederhana. Hanya ada barisan bangku, timbangan, dan meja. Sesampainya di bandara kami langsung disambut baik oleh Pak Aris, Komandan Rayon Militer di Distrik Merdey. Setelah saya turun, pesawat pun siap lanjut terbang menuju ke Bintuni kota.
“Hey babi! Babii!! Belum saatnya kita makan daging cincang!!” tiba-tiba seorang warga di sana berteriak.
“Di bandara ini semuanya lewat. Kendaraan bermotor, anak-anak pulang sekolah, bahkan anjing dan babi pun lewat sini,” ujar salah satu penduduk setempat yang belum sempat saya tanyakan namanya.
Ternyata di bandara ini kita dapat dengan mudah berlalu lalang karena landasan ini adalah jalan utama di Distrik Merdey! Wah ternyata.
Penerbangan kali ini menjadi pengalaman pertama saya menggunakan pesawat kecil. Sekilas seperti sangat menyeramkan tetapi sebenarnya tetaplah menyenangkan.
(Artikel dari anggota Tim Ekspedisi Bumi Cenderawasih Mapala UI, Abdurrahman Aslam. Artikel dikirimkan langsung untuk Kompas.com di sela-sela kegiatan Ekspedisi Bumi Cenderawasih di Papua Barat)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.